Usai Gelombang PHK Massal, Elon Musk Pastikan Twitter Gak akan Bangkrut!

- Selasa, 27 Desember 2022 | 13:58 WIB
CEO Twitter Elon Musk. (REUTERS/Hannibal Hanschke)
CEO Twitter Elon Musk. (REUTERS/Hannibal Hanschke)

CEO Twitter, Elon Musk mengonfirmasi bahwa platform media sosial tidak akan bangkrut. Namun, dia menekankan ada beberapa hal yang perlu dilakukan di medsos berlogo burung biru tersebut. 

Kabar itu terjadi setelah perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada sekitar 7.500 karyawannya pada November 2022 lalu.

"Tapi secara keseluruhan menuju ke arah yang baik," katanya saat menjadi tamu di podcast All-In mengutip The Star, Selasa (27/12/2022).

"Kami telah mengendalikan pengeluaran secara wajar, sehingga perusahaan tidak berada di jalur cepat menuju kebangkrutan lagi. Ini roller coaster. Ini pasang surut, tetapi secara keseluruhan tampaknya sudah berjalan ke arah yang lebih baik," tambah Elon

Baca Juga: Sempat Dihapus Elon Musk, Twitter Kembali Pulihkan Fitur Pencegah Bunuh Diri

Pada masa kepemimpinannya, Twitter mengeluarkan kebijakan yang cukup kontroversial. Salah satunya akun yang sudah terverifikasi harus membayar untuk tetap mendapatkan centang biru.

-
Ilustrasi Elon Musk dan Twitter. (REUTERS/Dado Ruvic)

 

Elon Musk pun mengakui ada beberapa kesalahan yang dia buat selama mengambil alih Twitter. Meski demikian, dia berdalih karena dirinya baru saja memimpin perusahaannya tersebut.

"Tingkat kesalahan saya dan menjadi kepala twit akan berkurang dari waktu ke waktu. Pada awalnya, kami akan membuat banyak kesalahan karena saya baru memimpin di sini,” lanjut dia.

Miliarder itu pertama kali memperingatkan tentang kemungkinan kebangkrutan Twitter, beberapa minggu setelah dia mengambil alih platform media sosial tersebut.

Elon Musk menjelaskan masalah keuangan Twitter melalui email pertamanya yang dia kirim kepada karyawan pada bulan November 2022 lalu.

Baca Juga: Petinggi The Boring Company dan Keluarganya Numpang Tidur di Kantor Twitter

“Setelah membeli Twitter sekitar USD44 miliar (Rp687 triliun) pada akhir Oktober, saya segera membuat beberapa perubahan drastis pada platform tersebut. Kebijakannya itu membuat perusahaan kehilangan setengah dari 100 pengiklan teratasnya yang merupakan sebagian besar dari pendapatan Twitter," isi email tersebut.

Sejak saat itu, Musk berusaha menghasilkan pendapatan untuk perusahaan, termasuk menagih USD8 (Rp125 ribu) sebulan untuk tanda centang biru Twitter (USD11/172 ribu untuk pengguna iPhone).

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X