Honor kini telah melepaskan diri dari Huawei dan menjadi perusahaan independen. Hal tersebut pun dilakukan dengan tujuan agar Honor tidak terkena masalah seperti yang dialami Huawei saat ini.
Tetapi meskipun sudah menjadi perusahaan yang independen, tampaknya kini Honor belum bisa hidup dengan tenang karena kini mereka kembali terancam masuk ke daftar hitam Amerika Serikat.
Disebutkan bahwa ada 14 anggota DPR di AS dari Partai Republik meminta Departemen Perdagangan AS untuk memasukan Honor ke dalam daftar hitam pemerintah pada tanggal 6 Agustus lalu.
Michael McCaul yang merupakan pimpinan dari anggota parlemen tersebut mengatakan bahwa Honor merupakan divestasi dari Huawei sehingga perusahaan tersebut juga harus diwaspadai dan dimasukkan ke dalam daftar hitam.
Honor dituduh melepaskan diri dengan Huawei demi berupaya menghindari kebijakan kontrol ekspor di AS dan hal tersebut tidak mereka setujui karena nantinya teknologi dan software buatan perusahaan AS akan kembali berada di tangan Partai Komunis China.
Juru bicara dari Departemen Perdagangan AS pun mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan tahap peninjauan untuk memutuskan apakah Honor bakal dimasukkan ke dalam daftar hitam layaknya Huawei atau tidak.
