Siap Beralih ke Euro 4, Isuzu Bisa Ekspor Truk ke Australia

- Sabtu, 7 Maret 2020 | 12:35 WIB
Deretan truk baru Isuzu (INDOZONE/Wilfridus Kolo)
Deretan truk baru Isuzu (INDOZONE/Wilfridus Kolo)

Indonesia akan masuk tahap baru dalam pembatasan emisi gas buang dengan menetapkan standar bahan bakar Euro 4 untuk kendaraan bermesin diesel. Pelaksanaanya berpayung pada peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor.

Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan, Putu Juli Ardika mengatakan kebijakan menaikan standar bahan bakar kendaraan diesel ini akan bendampak positif. Tak hanya untuk menekan polusi udara tetapi juga dapat meningkatkan eskpor industri otomotif Tanah Air ke negara-negara luar.

Terkait kebijakan ini, Putu optimis semua produsen kendaraan komersial di Indonesia akan mengikutinya, karena mereka akan mendapat keuntungan melalui ekspor ke negara-negara yang membutuhkan truk dari Indonesia.

"Sebenarnya auto maker akan mengikuti. Kenapa? karena auto maker ini sebenarnya inginnya ekspor. Kalau ekspor yang pertama, tergantung jenis bahan bakarnya. Jadi tujuan ekspor kita itu ke negara-negara dimana dia sudah menggunakan bahan bakar yang lebih tinggi seperti Euro4 ke atas. Jadi kalau kita masuk ke Euro 4 akan membuka lebar peluang itu," katanya dalam Diskusi Pintar Bersama Isuzu dan Kementerian Perindustrian di JCC, Jakarta, Jumat (6/3/2020).

Menghadapi kebijakan Euro 4, Departemen Head Prototype and Test Departement PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Harmoko Setyawan menjelaskan Isuzu telah siap dengan melakukan berbagai inovasi dan upgrade mesin Isuzu untuk mengikuti regulasi Euro 4 pemerintah, yang menjadi mandatori.

"Pada prinsipnya dari Uero 2 ke Euro 4, kita sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menggunakan engine yang sudah kita produksi hari ini. Kita upgrade supaya ambang batas emisinya sesuai Euro4. Salah satu contoh kita menambahkan ECR dengan sistem pendinginan, kemudian kita juga menambahkan Diesel Ocsidation Catalis, juga komponen lain sepertui turbo yang tadinya konvensioal menjadi ECS," terangnya.

Dengan demikian kendaraan komersial Isuzu akan aman untuk digunakan dengan bahan bakar Euro 4 yang akan memberikan dampak yang lebih baik bagi lingkungan maupun efisiensi kendaraan itu sendiri.

Inovasi yang dilakukan oleh Isuzu ini nantinya juga akan membuka peluang baginya agar bisa mengembangkan sayap produksinya ke negara tetangga seperti Australia yang sebenarnya membutuhkan truk dari Indonesia.

"Kita bisa mengekspor ke sana setelah memproduksi kendaraan dengan Euro yang lebih tinggi. Kita minta Isuzu nantinya berkontribusi ekspor ke Austrlia, karena mereka memproduksi truk dan itu yang mau kita diskusikan dengan principal Isuzu. Karena pasarnya potensial dan yang kita bisa isi adalah jenis truk," tukas Putu.

 

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X