Pabrikan Alfa Romeo baru-baru ini menunjukp CEO barunya, Jean-Phillipe Imparato usai merger antara FCA dan PSA. Seorang veteran grup PSA, Imparato dipilih oleh CEO Stellantis Carlos Tavares untuk memimpin kebangkitan dari Alfa Romeo.
Seiring dengan sejarah yang dibumbui dengan perputaran yang gagal, pabrikan mobil italia pada saat ini menghadapi penurunan penjualan dan penundaan dalam peluncuran SUV kompak terbarunya. Strategi dari Imparato dalam membawa Alfa kembali ke puncak pun melibatkan penekanan pada kualitas produk, profitabilitas, dan rencana produk yang solid.
Berlawanan dengan kepercayaan populer, dia menyatakan bahwa kualitas bariasan merek saat ini sudah setara dengan persaing asal Jerman. Pada bagian depan SUV kompak, Imparato pilih mendorong kembali debut Tonale. Untuk mendukung peluncuran prematur, dia menginginkan para insinyur meningkatkan kinerja varian hybrid plug-in dan sekarang akan mulai dijual pada Juni 2022 mendatang.
Dalam skala yang lebih besar, dia mengatakan bertujuan mereplikasi apa yang dilakukan Tavares untuk membawa PSA dari kebangkrutan ke pembangkit tenaga listrik di Eropa. Ini melibatkan dnegan memasuki segmen industrio otomotif di mana merek menghasilkan volume yang tepat dan keuntungan yang tepat.
Imparato sendiri bertujuan membawa Alfa ke tingkat harga yang setara dengan pesaingnya di Jerman. Untuk bersaing, ia mengatakan bahwa faktor kunci keberhasilan adalah mempertahankan biaya kepemilikan yang kompetitif, yang sangat dipengaruhi oleh nilai sisa dan emisi CO2. Dengan rencana lima tahun untuk kembalikan segala sesuatunya ke posisi semula, hasilnya tidak akan langsung terlihat.
