Polda Metro Jaya mengerahkan setidaknya sembilan ribu lebih personel gabungan baik TNI-Polri dan unsur dari pemerintah daerah seperti Satpol PP, Dishub hingg pemadam kebakaran. Ribuan personel tersebut disiagakan untuk mengamankan dan menjaga jalannya aksi demonstrasi yang diperkirakan bakal berlangsung hari ini.
"Cara tindaknya sama dengan kemarin masih 9.346 personel kita turunkan di DKI Jakarta," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus saat dihubungi, Kamis (8/10/2020).
Dalam rencana pelaksanaan aksi unjuk rasa yang diperkirakan bakal berlangsung dari ini, polisi mengimbau agar massa mau bekerjasama dengan pihak kepolisian. Polda Metro Jaya kembali mengingatkan bahaya virus corona dan untuk itu lah Polda Metro mengimbau agar massa tidak ada yang berkumpul-kumpul.
"Kita harap juga sama yang kedepankan adalah tindakan preventif, kita mengimbau kepada orang-orang yang akan lakukan penyampaian pendapat di muka umum ya," kata Yusri.
"Kita harap teman semua untuk tidak melakukan kegiatan berkumpul-kumpul di masa PSBB. Masa transisi kita tahu bahwa Jakarta penyebaran pandemi Covid-19 cukup tinggi di atas 1.000 terus setiap harinya, ini yang kita hindari," sambung Yusri.
Seperti diketahui, sejumlah massa melakukan aksi demonstrasi di berbagai wilayah di Indonesia. Pemicu aksi demonstrasi ini yakni RUU Cipta Kerja yang sudah disahkan oleh DPR.
Aksi kericuhan sempat terjadi di Bandung, Jawa Barat dan di Banten. Terkini, di Jakarta Pusat sendiri sempat terjadi kerusuhan antara sejumlah massa dengan anggota polisi dan mengakibatkan satu mobil tahanan milik polisi dirusak massa.
Tepat pada hari ini, massa dari elemen mahasiswa dikabarkan akan melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta Pusat hari ini. Pihak kepolisian sudah menyiapkan pengamanan disana termasuk rute pengalihan arus lalu lintas.
