Dampak Corona, Mahasiswa Indonesia di AS Kesulitan Cari Beras dan Air Mineral

- Minggu, 12 April 2020 | 14:57 WIB
Mahasiswa Indonesia di Amerika, Rusmiati Syarif (Dok Pribadi)
Mahasiswa Indonesia di Amerika, Rusmiati Syarif (Dok Pribadi)

Rusmiati Syarif, mahasiswa Indonesia yang tengah menempuh pendidikan S2 di George Washington University, mengaku mulai kesulitan mencari beras dan air mineral di sekitar tempat tinggalnya, di Gaithersburg, Maryland, saat pandemi virus corona ini.

Selain beras dan air mineral, sambung dia, tisu toilet, masker dan hand sanitizer juga sangat susah dicari baik di toko offline maupun online. 

"Cari bahan pangan khususnya beras sudah agak susah sekarang. Masker bahkan di Amazon juga sudah tidak bisa dapat lagi dan hand sanitizer juga sangat susah. Sudah mulai susah dari bulan Februari. Air mineral juga lumayan susah, ini juga kalau beli dibatasi oleh pihak supermarket," cerita Gadis, sapaan akrabnya, kepada Indozone, Minggu (12/4/2020).

Sementara untuk bahan pangan lain seperti lauk pauk dan sayuran, Gadis mengaku tidak kesulitan mendapatkannya. Sebab dekat tempat tinggalnya ada Asian Supermarket yang menyediakan ikan dan sayuran lengkap. Namun untuk stok daging mulai sulit didapat dan harganya juga mengalami kenaikan.

-
Stok ikan di salah satu supermarket di Maryland (Dok Pribadi)

"Kemarin pergi beli ke halal meat store untuk beli daging tapi sudah susah, dan itupun dibatasi pembeliannya. Satu orang maksimal 10-15 LB/pounds (1 LB setara dengan 1/3kg). Kata pemiliknya sih supplier kirim kurang dari permintaan," ujar Gadis.

Mahasiswa jurusan Master of Tourism Administration itu memilih untuk belanja kebutuhan pangan dua minggu sekali. Ini untuk menghindari keluar rumah di tengah puncak virus corona di Amerika. Ia biasanya membeli stok sayuran, ikan, dan mie instan untuk di kosannya.

Meski kondisi Amerika tengah merebak wabah corona, namun Gadis berlum terpikir untuk belanja online. Ia masih bisa menjangkau supermarket yang lokasinya dekat dengan apartemennya tinggal. Dengan jalan kaki 10 menit, ia sudah sampai di supermarket. Jika nantinya kondisi semakin buruk, Gadis lebih memilih untuk belanja dengan menitip ke ibu kos. 

-
Suasana jalan menuju salah satu supermarket di Maryland (Dok Pribadi)

"Kalau buruk-buruknya stok barang habis, saya nitip ke ibu kos, kalau beliau pulang kerja beli sekalian," tuturnya.

 

Artikel menarik lainnya

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X