Militer Tiongkok Ungguli Militer Amerika Di Indo Pasifik?

- Selasa, 20 Agustus 2019 | 16:41 WIB
Rudal Balistik DF-21D milik Tiongkok. (Reuters/Andy Wong)
Rudal Balistik DF-21D milik Tiongkok. (Reuters/Andy Wong)

Pusat Studi Amerika Serikat di University of Sydney menilai, kekuatan militer Amerika Serikiat tidak lagi menjadi kekuatan utama di kawasan Indo-Pasifik. Dilansir CNN, Selasa (20/8/2019), hal ini lantaran meningkatkan kekuatan rudal-rudal Tiongkok dalam waktu singkat.

"Tiongkok telah mengembangkan rudal-rudal yang memiliki akurasi dan jangkauan yang mengungguli militer Amerika Serikat dan sekutunya di Asia. Jumlah rudalnya mencapai ribuan," tulis laporan tersebut seperti dilansir CNN.

Penelitian ini harusnya tidak mengejutkan Amerika Serikat, karena dalam laporan Pentagon kepada Kongres di November 2018, militer Amerika Serikat diprediksi akan menderita banyak korban dan kalah perang melawan Tiongkok maupun Rusia.

-
Reuters/Damir Sagolj

 

Enam bulan kemudian, laporan tahunan Departemen Pertahanan Amerika Serikat menyebutkan, Beijing menjalankan program pengembangan militer unggulan, untuk menjadi kekuatan utama militer di kawasan Indo-Pasifik. Dimana, Tiongkok memiliki lebih dari 2 ribu rudal balistik berbagai ukuran.

Hal yang menguatkan kekhawatiran ini, diungkapkan oleh Komandan Armada Pasifik Angkatan Laut Amerika Serikat Admiral Phil Davidson. Pada pertengahan Maret lalu di hadapan Kongres ia mengungkapkan, saat ini ia hanya bisa memeroleh 50 persen dari total kekuatan yang diperlukannya di Indo Pasifik setiap hari.

"Sederhananya, saat Tiongkok kian berkembang dengan rudal jelajah, teknologi hipersonik dan pertahanan anti-serangan udara. Kunggulan Amerika Serikat dalam perang bawah laut (kapal selam) kian dibutuhkan sebagai kekuatan penyeimbang," tulis laporan Kementerian Pertahanan Amerika Serikat.

-
Reuters/Stringer

 

Kementerian Luar Negeri Tiongkok sendiri, pada Senin (20/8/2019) mengaku belum melihat laporan tersebut. Namun, Juru Bicara Geng Shuang menggaris bawahi, kebijakan militer yang ditempuh negaranya bersifat defensif.

"Tiongkok menegaskan, posisinya berada di jalur damai pengembangan senjata. Dan, kebijakan pertahanan nasional kami bersifat defensif," kata Geng. Pihak militer Amerika Serikat sendiri belum mengeluarkan tanggapan terkait laporan penelitian ini.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X