Majelis Ulama Indonesia (MUI) memperbolehkan jikalau umat muslim ingin menunaikan salat Idul Fitri 1441 Hijriah secara berjamaah, seperti di masjid, tanah lapang, dan musala.
"Salat idul fitri sebagaimana tadi ditegaskan bahwa boleh dilaksanakan dengan cara berjamaah di tanah lapang, masjid, musala," ucap Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh dalam video conference di BNPB, Jakarta, Senin (18/5/2020).
Kendati demikian, ia menegaskan bahwa pelaksanaan salat Idul Fitri yang dilakukan di luar rumah harus memenuhi syarat-syarat, seperti penyebaran virus corona atau Covid-19 sudah menunjukkan angka penurunan di kawasan tersebut.
Selain itu, menurut Asrorun harus terdapat public policy terkait dengan pelonggaran aktivitas sosial yang memungkinkan terjadinya kerumunan.
"Berdasarkan apa? Berdasarkan otoritas yang punya kompetensi dan juga kredibilitas, otoritas di bidang epidemiologi, dan otoritas di bidang kesehatan masyarakat yang amanah yang kompeten dan kredibel," terangnya.
Lebih lanjut, Asrorun menyebutkan bahwa salat Idul Fitri bisa dilakukan di luar rumah jika kondisi yang kedua adalah kawasan tersebut bebas dari Covid-19, dan diyakini tidak terdapat masyarakat yang tertular.
"Apakah ada? Karena masyarakat kita luas, bangsa kita dengan daerah yang sangat luas tentu ada keragaman kondisi faktualnya," tambah Asrorun.
MUI tetap mengimbau agar salat Idul Fitri pada tahun ini dilakukan di rumah untuk mencegah terjadinya penyebaran virus corona. Namun, ia juga meminta agar protokol tetap dilakukan dalam melangsungkan ibadah itu.
"Baik dilaksanakan di luar, maupun di dalam rumah, salat Idul Fitri harus melaksanakan protokol kesehatan untuk mencegah terjadinya potensi penularan antara lain dengan memperpendek bacaan salat dan juga pelaksanaan khotbah," tutupnya.
