Marak Investor Ambil Untung, Emas Melemah Lebih dari 1 Persen

- Jumat, 22 Mei 2020 | 10:05 WIB
Ilustrasi emas (ANTARA)
Ilustrasi emas (ANTARA)

Emas turun lebih dari 1%, Kamis (21/5/2020, karena investor membukukan keuntungan dari reli baru-baru ini dan beberapa beralih ke mata uang yang aman, didorong meningkatnya ketegangan perdagangan AS-Tiongkok, serta keraguan tentang pemulihan ekonomi.

Harga emas di pasar spot menyusut 1,5% menjadi USD1.722,78 per ounce pada pukul 01.49 WIB, setelah sebelumnya jatuh ke posisi USD1.716,44 per ounce, demikian laporan Reuters, di Bengaluru, Kamis (21/5/2020) atau Jumat (22/5/2020) dini hari WIB. Emas berjangka Amerika Serikat ditutup 1,7% lebih rendah menjadi USD1.721,90 per ounce.

"Ekuitas sudah jenuh beli secara signifikan, banyak uang mengalir ke industri teknologi. Emas akan berada di bawah sedikit tekanan ketika orang mencoba dan meningkatkan kapital," kata Phil Streible, Kepala Strategi Pasar Blue Line Futures di Chicago.

Indeks utama Wall Street melemah seiring meningkatnya ketegangan Tiongkok-Amerika dan kekhawatiran tentang pemulihan dari kemerosotan ekonomi yang dipicu virus corona. Ukuran ketakutan Wall Street naik 30 poin untuk waktu singkat selama sesi ini.

Emas kadang-kadang bergerak seiring dengan ekuitas pada tahun ini, terutama karena aksi jual tajam mendorong investor untuk menjual logam kuning itu untuk uang tunai atau guna menutupi margin call. 

Juga membebani emas adalah penguatan dolar, yang telah menjadi saingan safe haven di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan AS-Tiongkok.

Tetapi kejatuhan emas juga didorong aksi ambil untung setelah kenaikan kuat baru-baru ini, kata para analis, dengan logam itu melonjak ke level tertinggi sejak Oktober 2012, yakni USD1.764,55 per ounce, pada awal pekan ini.

"Namun, jumlah besar stimulus moneter dalam sistem, kebutuhan untuk itu berlanjut untuk beberapa waktu dan risiko inflasi semuanya  bullish  bagi emas dalam jangka panjang," kata analis OANDA, Craig Erlam.

Pembuat kebijakan Federal Reserve mengakui kemungkinan langkah-langkah dukungan lebih lanjut jika penurunan ekonomi bertahan.

Logam lainnya, palladium anjlok 3,7% menjadi USD2.023,73 per ounce setelah mencapai level tertinggi satu bulan pada sesi Rabu. Platinum merosot 2,4% menjadi USD830,60 per ounce, dan perak tergelincir 2,7% menjadi USD17,03 per ounce.

Artikel menarik lainnya

KPK dan Itjen Kemendikbud OTT Pejabat UNJ

Netizen Ungkap Sosok Habib Umar Assegaf Arogan dan Intoleran, Serta Pakai Plat Palsu

Takut Tangani Pasien Corona, 109 Tenaga Medis Dipecat

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X