Kepala BKPM: Jangan Ada yang Mempersulit Investasi

- Senin, 20 Juli 2020 | 15:19 WIB
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. (Instagram/bkpm_id)
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. (Instagram/bkpm_id)

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia berkunjung ke Kawasan Industri PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Morowali, Sulawesi Tengah. 

Bahlil ingin memastikan realisasi dan eksekusi investasi di Kawasan Industri Morowali tetap berjalan dalam masa kenormalan baru dan tentunya menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. 

Walaupun pandemi virus corona (Covid-19) belum usai, pihaknya berharap kegiatan perusahaan-perusahaan di Kawasan Industri Morowali tidak terhenti dan jangan sampai ada pemutusan hubungan kerja. 

"Kami datang ke sini sebagai bagian dari upaya pengawalan investasi. Ini (pandemi Covid-19) masa sulit bagi seluruh pihak, baik itu pemilik modal maupun pekerjanya. Oleh karena itu, harus ada rasa empati di antara kita. Jangan sampai ada yang mempersulit investasi. Kita sudah punya kesepakatan dengan Jaksa Agung dan Kapolri. Jangan sampai ada aparat yang malah persulit investor di lapangan," kata Bahlil dalam penjelasannya di Jakarta, Senin (20/7/2020).

Bahlil menuturkan, bahwa Kawasan Industri Morowali didirikan pada 2013 di atas lahan seluas 2.000 hektare. Kawasan ini telah menyerap investasi sekitar US$126,5 juta yang memberikan lapangan pekerjaan bagi sekitar 40 ribu tenaga kerja Indonesia dan sekitar 4 ribu tenaga kerja asing. 

"Berdasarkan pengamatan BKPM, beberapa kegiatan produksi terus berjalan dengan baik di kawasan ini. Terdapat 21 perusahaan yang berada di kawasan ini, di antaranya PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel, PT Dexin Steel Indonesia, dan PT Huayue Nickel Cobalt," ujarnya.

Adapun kunjungan kerja Bahlil ini setelah Kepala BKPM menghadiri Peresmian Gedung Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan Peluncuran Mal Pelayanan Publik (MPP) Provinsi Sulawesi Tengah.

Dalam kesempatan ini, Kepala BKPM ini juga melihat maket rencana proyek laterit nikel dengan metode hidrometalurgi di PT Huayue Nickel Cobalt. Proyek ini merupakan pengolahan dan pemurnian laterit nikel dengan metode hidrometalurgi pertama di Indonesia, dengan luas lahan 188 hektare. 

"Izin proyek ini sebentar lagi akan masuk ke BKPM. Pemerintah daerah dan aparat setempat juga harus mendukung dan sama-sama menjaga investasi di sini. Apalagi ini merupakan magnet serapan tenaga kerja bagi daerah," tambahnya.

Ia menyampaikan, berdasarkan catatan Pusat Komando Operasi dan Pengawalan Investasi (Pusat KOPI) BKPM, realisasi investasi triwulan I 2020 di Provinsi Sulawesi Tengah untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar  Rp1,15 triliun dengan 92 proyek investasi. 

Sementara itu realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar US$345 juta (sekitar Rp4,9 triliun) dengan 72 proyek. 


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X