Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengimbau masyarakat Jakarta tetap tenang dan jangan terpancing dengan informasi di media sosial maupun di aplikasi pesan singkat yang belum terkonfirmasi kebenarannya.
Imbauan Anies ini merupakan respons dari perkembangan situasi di Jakarta selama tiga hari terakhir. Ia juga mengingatkan agar warga Jakarta tidak ikut-ikutan menyebar kabar yang belum tentu benar.
Sebab saat ini banyak kesimpangsiuran informasi yang membuat situasi menjadi tak terkendali. Salah satunya soal mobil ambulans milik Pemprov dan PMI yang dikabarkan membawa batu dan bom molotov untuk perusuh saat kericuhan di kawasan Pejompongan, Jakarta, Kamis dini hari.
"Mari kita lebih tenang, tidak terbawa dengan berita yang belum terkonfirmasi dan lagi-lagi jangan terpancing untuk berdebat, beradu argumentasi, adu domba, tanpa ada tujuan yang jelas. Kita bangun suasana yang tenang," ujar Anies di Balai Kota, Jakarta, Kamis (26/9).
Untuk memastikan warga Jakarta tetap tenang, Anies memerintahkan walikota memantau wilayah masing-masing. Dirinya tak ingin warga Jakarta ikut terporvokasi dengan kabar yang belum tentu benar.
Tak hanya itu, Anies juga memerintahkan Dinas Pendidikan dan kepala sekolah di DKI untuk memantau siswa peserta didik tetap mengikuti kegiatan belajar mengajar. Jangan sampai ada siswa didik yang tidak diketahui keberadannya.
"Bila tidak ditemui di sekolah maka hubungi orang tuanya, pastikan ada di rumah. Kalau tidak ada di rumah, tidak ada di sekolah maka sekolah diinstruksikan untuk cari tahu keberadaannya. Kami ingin setiap anak dipastikan kondisinya aman dan mereka diketahui berkegiatan belajar dengan baik," ujar Anies.
Artikel Menarik Lainnya:
- Mahasiswa Kendari Tewas, Polda: Lokasinya 500 M dari Kantor DPRD
- Wiranto: Kericuhan Demo Bertujuan Gagalkan Pelantikan Presiden
- Mahasiswa Kendari Tewas ketika Demo Tolak RKUHP
