Menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2023, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) terus melakukan stabilisasi harga sejumlah komoditas pangan yang berpotensi menyebabkan terjadinya inflasi.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, menyatakan pihaknya sudah mengetahui indikator agar tetap menjaga harga pokok untuk stabil dan tak mengalami kenaikan
"Indikatornya sudah kita ketahui bahwa kemarin yang mendongkrak inflasi itu beras, tapi beras panen rayanya sudah berjalan dan harga mulai turun," ujar Ganjar dalam siaran persnya kepada wartawan, Rabu (8/3/2023).
Baca Juga: Tentukan Awal Puasa, Kemenag Gelar Sidang Isbat Rabu 22 Maret 2023
Dikatakan Ganjar, saat ini Provinsi Jateng pun sedang memasuki periode panen raya dengan kuantitas panen beras terbesar berada di Kabupaten Grobogan, Kabupaten Pati, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Sragen dan Kota Surakarta.
Kendati demikian, Ganjar beserta jajarannya terus masih terus berupaya melakukan operasi pasar dan mengecek langsung persediaan, serta alur pendistribusiannya hingga ke tingkat petani untuk memastikan tingkat inflasi tidak meningkat.
"Saya mintakan satu, Badan Usaha Milik Daerah, wabil khusus yang urusan pangan coba semua berkoordinasi untuk mengecek stoknya ada berapa, harganya seperti apa, ambilnya dari mana, jualnya ke mana," jelas Ganjar.
Baca Juga: Ganjar Sudah Bangun 71 Puskesmas di Jateng, Semua Ada Dokternya
Dengan kondisi perekonomian Jateng masih terbilang normal. Namun, Ganjar tetap menginstruksikan seluruh pemerintah kabupaten dan kota untuk terus memperbarui dan memantau komoditas pangan dengan aplikasi SiHati.
"Kita punya aplikasi sistem pemantauan harga komoditi atau SiHati itu. Kita minta itu saja diisi agar kita bisa mengerti apa yang sesungguhnya terjadi di pasar," kata Ganjar.
Artikel Menarik Lainnya:
