Ini Kelemahan Ekonomi Kreatif Jika Dikelola Sebuah Badan

- Rabu, 16 Oktober 2019 | 19:16 WIB
Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf. (Indozone/Sigit)
Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf. (Indozone/Sigit)

Ekonomi Kreatif di Indonesia saat ini hanya dinaungi oleh sebuah badan yaitu Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan bukan berupa Kementerian teknis.

Salah satu kekurangan dari hal itu adalah, sebuah badan tidak bisa mengeluarkan regulasi sendiri. 

Kekurangan ini membuat potensi ekonomi kreatif Indonesia kurang maksimal. Jika Bekraf nantinya berubah, kementerian dapat mengeluarkan regulasi yang menjembatani kegiatan kreatif tersebut.

Kepala Bekraf, Triawan Munaf menjelaskan sebuah badan dan kementerian punya keunggulan dan kendala masing-masing. Sebagai badan, Bekraf tidak bisa mengeluarkan regulasi dan hanya berfungsi sebagai fasilitator. Jika menjadi kementerian, koordinasi antar kementerian lain serta lembaga akan menjadi tantangan tersendiri. 

"Jadi selama 4 hingga 5 tahun ini sebagai badan kami tidak bisa mengeluarkan regulasi, yang kami lakukan adalah fasilitasi, yang membawa mereka ke grup promosi dan lain-lain," ujar Kepala Bekraf, Triawan Munaf kepada Indozone, di ICE BSD, Tangerang, Rabu (16/10). 

Menurut Triawan beberapa regulasi diperlukan dalam mendorong ekonomi kreatif. Utamanya dalam sektor jasa agar dapat terus berkembang dan bisa dioptimalkan hasilnya bagi perekonomian nasional

"Kalau ada perubahan nomenklatur kedepannya, kalau ini akan mungkin (Bekraf) akan jadi Kementerian, kami akan ikut membuat regulasi. Tapi dimanapun juga di berbagai negara, terutama di Indonesia, semua regulasi itu tidak dapat kami kerjakan sendiri, harus dengan kolaborasi dengan Kementerian lain," kata dia. 

Triawan mengungkap, dalam beberapa tahun terakhir, sektor ekonomi kreatif telah menyumbang kontribusi senilai Rp1,105 triliun bagi perekonomian nasional.

Dengan pembenahan yang dilakukan, sambung Triawan, dukungan regulasi hingga program sertifikasi optimal dilakukan. Bahkan potensi pengembangannya diprediksi akan lebih besar lagi. 

"Tapi juga tergantung bagaimana kita manage ya, apa kita mau sendiri atau mau digabung dengan tempat lain. Kita tau masalah mereka, kita bisa bantu. Bagi saya mau berbentuk Badan atau Kementerian,  yang penting kita kerja keras. Kita bisa koordinasi dengan kementerian lain," ujarnya. (SN)

Artikel Menarik Lainnya:

 

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X