Ambyar Kalah Empat kali, Tunggu Apa Lagi PSSI!

- Rabu, 16 Oktober 2019 | 17:10 WIB
Riko Simanjuntak (kedua kiri) berebut bola dengan pesepak bola Timnas Vietnam dalam pertandingan tersebut Indonesia kalah 1-3. (Antara Foto/Nyoman Budhiana)
Riko Simanjuntak (kedua kiri) berebut bola dengan pesepak bola Timnas Vietnam dalam pertandingan tersebut Indonesia kalah 1-3. (Antara Foto/Nyoman Budhiana)

Kekalahan yang dialami Timnas Indonesia nyatanya sungguh menyesakkan dada para penggemar Garuda.

Sejak undian grup kualifikasi Piala Dunia 2022, peluang Indonesia bisa dibilang sangat terbuka untuk melaju ke babak selanjutnya.

Bukan hal sulit melawan tim-tim yang sudah kita kenal karakternya semacam Vietnam, Malaysia dan Thailand. Berhadapan dengan mereka minimal kita bisa mendapat poin. Mungkin hanya UEA yang dapat jadi penghalang.

Namun apa daya alih-alih ingin dapat poin, Timnas Indonesia malah hancur lebur atau dalam bahasa kekinian ambyar!

Menyikapi hasil memalukan ini, PSSI harusnya langsung mengambil tindakan tegas, bukan terlihat pasrah menghadapi tekanan.

"Pembenahan total di PSSI, sederhananya ganti Simon. Empat pertandingan cukuplah. Semuanya kalah dengan skor mencolok dari tim ASEAN lagi," kata Pengamat sepak bola, Abdul Haris menjawab pertanyaan yang diberikan Indozone seputar langkah apa yang harus dilakukan PSSI.

-
Simon McMenemy. (Antara Foto/Nyoman Budhiana)

Abdul Haris melihat adanya penurunan kualitas yang dialami oleh Timnas Indonesia. Saat ini, jika dibandingkan dengan era pelatih terdahulu, Luis Milla.

"Banyak, mentalitas, gaya main. Era Milla lawan siapapun kita berani pegang bola, konsep mainnya kelihatan jelas. Era Simon, kita gak jelas mau main seperti apa," jelasnya lagi.

Otomatis dengan kekalahan keempat ini bisa dibilang peluang Timnas Indonesia untuk melaju ke babak selanjutnya telah sangat berat.  PSSI, kata ia, harus lebih bijak dalam memanfaatkan 1 pertandingan sisa di tahun ini.

"Mending (sisa pertandingan kualifikasi) kasih ke tim SEA Games untuk mereka uji coba, sekalian Indra Sjafri yang pegang," kata Abdul Haris.

Seperti yang diketahui, Timnas Indonesia U-23 baru saja menyelesaikan ajang CFA Football Tournament di Tiongkok. 

-
Indra Sjafri (tengah). (Antara Foto/Hendra Nurdiyansyah)

Walau menjadi juru kunci dalam turnamen tersebut, Penampilan Timnas Indonesia U-23 layak mendapat apresiasi mengingat turnamen tersebut diikuti oleh negara dengan kekuatan sepak bola kelas atas di Asia.

"Harus dilihat lawannya, Tiongkok, Yordania, Arab Saudi. Memang kelas kita (Timnas Indonesia U-23) masih di bawah mereka, tapi Timnas U-23 masih bisa melawan," ujarnya.

Sekarang apa lagi yang kau tunggu PSSI, lupakan mimpi semu lolos ke Piala Dunia, yang harus kita lakukan sekarang mengembalikan harga diri Garuda.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X