Pilu Nenek Bahriah, Tangan Kirinya Putus Digigit Buaya saat Cebok Usai BAB di Sungai

- Minggu, 3 Januari 2021 | 18:10 WIB
Nenek Bahriah (74 tahun), tangan kirinya putus digigit buaya saat cebok usai buang air besar. (Instagram Viralterkini99)
Nenek Bahriah (74 tahun), tangan kirinya putus digigit buaya saat cebok usai buang air besar. (Instagram Viralterkini99)

Menyedihkan nasib nenek Bahriah (74 tahun). Ia kini terbaring lemah tak berdaya di salah satu ruang rawat inap RSUD dr Murjani Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah. 

Nenek Bahriah kehilangan tangan kiri akibat digigit buaya saat membersihkan dubur (cebok) usai buang air besar (BAB) di jamban di pinggir Sungai Mentaya, tak jauh dari Dermaga Pelangsian Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, pada Jumat malam, 1 Januari 2021.

Selain tangan kirinya putus, nenek Bahriah juga mengalami patah kaki sebelah kiri.

"Selain tangan kiri putus, kaki nenek saya juga patah. Saat ini beliau masih dirawat di RSUD dr Murjani Sampit," kata Zulkifli, cucu korban di Sampit, Sabtu (2/1/2021) dikutip dari Antara.

Zulkifli menceritakan, Jumat (1/1) sekitar pukul 23.30 WIB, neneknya baru selesai buang air besar (BAB) di jamban di pinggir sungai. Lokasinya tidak jauh dari Dermaga Pelangsian Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.

Saat digigit buaya, nenek Bahriah sempat menjerit minta pertolongan. Jeritannya didengar oleh warga yang tinggal di dekat lokasi kejadian. Mereka memapah nenek malang itu ke atas sungai dan membaringkannya di dermaga.

Setelah dirembuk dan memberitahu keluarganya, warga pun melarikan nenek Bahriah ke RSUD dr Murjani Sampit.

"Kami berharap kejadian ini menjadi perhatian pemerintah dan pihak terkait lainnya agar tidak terus terulang. Nenek saya juga perlu bantuan agar bisa dirawat sampai sembuh," ujar Zulkifli.

Sementara itu, konflik buaya dengan manusia di Kotawaringin Timur kembali meningkat. Rabu (30/12) sekitar pukul 10.30 WIB, seorang bocah laki-laki berusia 11 tahun juga diterkam buaya saat mandi di Sungai Hambawang Desa Ganepo Kecamatan Seranau.

Untungnya nyawa bocah itu berhasil diselamatkan setelah paman korban dan warga lainnya menariknya dari mulut buaya. Akibat kejadian itu, bocah tersebut menderita bekas gigitan biaya pada kedua kakinya.

Kedua lokasi kejadian serangan buaya ini berseberangan sungai dipisahkan Sungai Mentaya. Meningkatnya serangan buaya membuat masyarakat cemas beraktivitas di sungai.

Komandan Jaga Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah Pos Sampit, Muriansyah mengaku sudah menerima informasi terkait kejadian ini. Dia sedang berkoordinasi dengan pimpinannya terkait penanganannya.

"Saya atas nama pribadi mengucapkan turut berbelasungkawa. Dan kami akan segera berusaha menangkap buaya yang menyerang nenek Bahriah tersebut sesegera mungkin," tambah Muriansyah.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X