Nyamar Jadi Polisi, Dokter Gigi di Kanada Ini Membabi Buta Tembaki 13 Orang di Jalan

- Senin, 20 April 2020 | 13:24 WIB
Kiri: Gabriel Wortman (Twitter/@RCMPNS). Kanan: Polisi Kanada tengah berjaga pasca penembakan yang dilakukan Gabriel (REUTERS/John Morris)
Kiri: Gabriel Wortman (Twitter/@RCMPNS). Kanan: Polisi Kanada tengah berjaga pasca penembakan yang dilakukan Gabriel (REUTERS/John Morris)

Gabriel Wortman yang merupakan seorang dokter gigi dengan membabi buta menembaki orang-orang di Provinsi Nova Scotia, Kanada pada Minggu (19/4/2020).

Banyak orang yang tak menyangka dengan aksinya itu. Pasalnya, ia dikenal sebagai sosok pria yang berada dan dermawan. Ia bahkan tak segan untuk membantu orang lain.

Gabriel dikenal dermawan setelah masuk dalam tayangan stasiun CTV tahun 2014 silam. Saat itu, Gabriel dipuji karena melakukan tindakan terpuji kepada seorang penyintas kanker.

-
Mobil yang digunakan oleh Gabriel saat melakukan aksi penembakan. (RCMP Nova Scotia/Handout via REUTERS)

Dalam tayangan itu, Gabriel mengatakan bahwa pasien itu tak punya gigi karena penyakit kanker dan tak memiliki biaya untuk membeli gigi palsu. Akhirnya, Gabriel memberikan pasien itu gigi palsu dan memberinya pelayanan gratis.

-
Gabriel Wortman. (Twitter/@CTVAtlantic)

"Saya kasihan kepada dia. Banyak cara orang ke dokter gigi, tapi orang yang paling memerlukannya adalah mereka yang dilupakan," ujar Gabriel saat itu.

Saat melakukan aksinya, Gabriel mengenakan seragam polisi. Ia bahkan menggunakan mobil yang disamarkan seperti mobil polisi. Bermodalkan senjata di tangan, pria yang kini berusia 51 tahun itu berkeliling selama 12 jam sembari menembaki orang-orang di jalan.

Dilansir dari Canadian Broadcasting Corp, Kepala Royal Canadian Mounted Police (RCMP) Nasional, Brenda Lucki mengatakan, 13 orang dinyatakan tewas usai terkena tembakan Gabriel. Seorang polisi perempuan menjadi salah satu korban dari aksi sadis Gabriel.

Polisi yang mendapatkan laporan tersebut langsung datang ke TKP. Usai sampai di TKP, polisi melihat jasad korban penembakan bergelimpangan di sebuah rumah.

-
Polisi berjaga di lokasi kejadian penembakan. (REUTERS/John Morris)

Aparat kepolisian yang tiba di TKP lalu terlibat aksi saling tembak, hingga akhirnya Gabriel meninggal terkena tembakan polisi.

Pihak RCMP memastikan bahwa Gabriel dan para korban tidak memiliki hubungan apa-apa. Hingga kini, polisi belum bisa memastikan apa motif Gabriel melakukan aksi sadis itu.

"Ini menjadi hari menyedihkan bagi Nova Scotia. Kejadian ini akan terus diingat untuk masa-masa yang akan datang," ujar Komandan RCMP Nova Scotia, Lee Bergerman.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X