Kasus virus corona di dunia tembus 13.103.290, data dari John Hopkins University. World Helath Organization (WHO) lonajakan kasus 1 jutua dalam 5 hari.
Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan untuk kembali ke kehidupan normal dibutuhkan waktu yang cukup lama. Saat ini, banyak negara yang salah jalan, diwartakan Independent.co.uk, Selasa (14/7/2020).
"Terlalu banyak negara yang menuju ke arah yang salah, virus tetap musuh publik nomor satu," katanya kepada sebuah briefing virtual dari markas WHO di Jenewa, Swiss.
WHO meramalkan kondisi virus corona akan makin mengkhawatirkan. Apalagi jika masih banyak negara yang abai, tak menerapkan protokol kesehatan.
"Jika masih banyak yang tak peduli dengan protokol kesehatan, kondisi ini akan makin parah. Seharusnya masih bisa diperbaiki," tambahnya.
Reuters melaporkan, saat ini, penambahan kasus virus corona tercepat di Amerika. Paling banyak terdapat di Amerika Serikat, tembus 3.300.000. Sementara, negara-negara lain "meratakan kurva".
AS melaporkan rekor global harian 69.070 infeksi baru virus corona pada 10 Juli 2020. Di Brasil, 1.860.000 orang telah diuji positif, termasuk Presiden Jair Bolsonaro, dan lebih dari 72.000 orang telah meninggal.
Artikel Menarik Lainnya:
- Kasus Virus Corona Terus Meningkat, Harga Minyak Dunia Anjlok
- Dinda Hauw Trending Topic Nggak Bisa Bikin Mie, Netizen Bergejolak
- Bolehkah Minum Jamu untuk Atasi Berat Badan Berlebih?
