Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membantah, penanganan kasus dugaan korupsi ajang balap Formula E Jakarta, tidak jelas. Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri, mengatakan penyelidikan ajang balap mobil listrik tersebut baru berjalan tujuh bulan.
Ali lantas membandingkan dengan penyidikan kasus korupsi pengadaan tiga unit Quay Container Crane (QCC) yang menjerat mantan Direktur Utama PT Pelindo II Richard Joost Lino (RJ Lino). Dia menyebut, penyidikan kasus tersebut bahkan memakan waktu 6 tahun
"Tahu kasusnya RJ Lino berapa lama? Enam tahun, ini baru tujuh bulan, coy. Enam tahun kasus Pelindo," ujar Ali dalam agenda diskusi 'Indeks Persepsi Korupsi' yang diselenggarakan Total Politik, Jakarta Selatan, Minggu (12/2/2023).
Baca Juga: Pamer Serapan Anggaran 2022, Firli Bahuri Klaim Tertinggi Sejak KPK Berdiri
Ali menganggap lucu sejumlah pihak yang mengaitkan penanganan kasus Formula E dengan isu politik. Akan tetapi, ia paham betul, tahun ini merupakan tahun politik
“Saya kadang-kadang lucu gitu, loh, semua dikaitkan dengan politik. Okelah, kami paham ini tahun politik, tapi jangan ditarkik KPK ke wilayah itulah,” ujarnya.
Ali berharap, masyarakat memberikan kesempatan kepada KPK untuk mengusut dugaan rasuah tersebut. Dia memastikan KPK bekerja secara profesional dan transparan.
Baca Juga: Terkait Kasus Lukas Enembe, KPK Sita 1 Unit Toyota Fortuner
“Biarkan KPK bekerja gitu, kan, karena semuanya, kan, transparan juga dilakukan di internal pembahasannya. Bahkan, sampai nanti ketika di persidangan pun juga, kan, terbuka,” ungkapnya.
Artikel Menarik Lainnya:
