Militer Myanmar Kian Bengis, Kini Gunakan Senapan Pelontar Granat, Bunuh 82 Demonstran

- Senin, 12 April 2021 | 10:55 WIB
Aksi demonstrasi masih berlanjut di Myanmar (REUTERS/Stringer)
Aksi demonstrasi masih berlanjut di Myanmar (REUTERS/Stringer)

Militer Myanmar semakin brutal dalam menghadapi aksi demonstrasi penentang kudeta. Terbaru, militer Myanmar sampai menggunakan senapan pelontar granat untuk menghalau para demonstran, Jumat (9/4/2021).

Hasil penggunaan senjata tersebut sungguh mengerikan. Asosiasi Bantuan Hukum untuk Tahanan Politik (AAPP), melaporkan 82 demonstran di Yangon tewas karena senjata pelontar granat itu.

"Total ada 82 orang yang tewas dibunuh. Ini seperti genosida. Mereka membunuh siapapun, bahkan bayangan," ujar salah seorang demonstran, Ye Htut, kepada Reuters.

Militer Myanmar sempat berusaha menutup-nutupi perbuatan ini. Mereka mengumpulkan seluruh jenazah demonstran yang dibunuh di pagoda Zeyar Muni.

Melihat militer Myanmar yang semakin bengis dan menggunakan senjata berat, sejumlah warga dan demonstran kabur mencari perlindungan di wilayah lain.

Sementara itu, militer Myanmar masih belum memberikan komentar soal penggunaan senapan pelontar granat untuk menghalau para demonstran

Berdasarkan laporan sementara dari AAPP, jumlah korban tewas selama demonstran sudah mencapai 618 orang. Puluhan di antaranya merupakan anak-anak, baik yang dibunuh militer secara sengaja maupun tidak sengaja.

Merespons hal ini, kelompok etnis bersenjata di Myanmar mulai turun tangan dan membunuh belasan polisi di Naungmon.

Militer Myanmar sendiri membantah data AAPP tersebut. Mereka mengklaim "hanya" 248 warga yang tewas dalam kudeta berdarah tersebut dan 16 anggota polisi tewas.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

X