Presiden Joko Widodo belum secara resmi mengumumkan provinsi mana yang menjadi Ibu Kota Negara baru. Namun, Kalimantan Timur (Kaltim) disebut-sebut jadi pilihan.
Hal ini disampaikan Menteri Agraria dan Tata Ruang, Sofyan Djalil. Hanya saja dia belum tahu lokasi pastinya.
Gubernur Kaltim Isran Noor mengklaim daerahnya paling siap untuk menjadi ibu kota pengganti DKI Jakarta. Dia bahkan dengan pede menyebut negara bakal rugi jika tak memilih Kaltim.
"Sekali lagi rugi jika ibu kota negara tidak ditempatkan di Kaltim. Kontribusi masyarakat Kaltim terhadap bangsa dan negara sangat besar," kata Isran.
Pria berusia 61 tahun itu menyebut posisi Bukit Soeharto menjadi yang paling tepat untuk dijadikan wilayah pusat ibu kota yang baru. Namun, dia tak ingin mengungkapkan secara spesifik tempatnya.
Peringatkan Broker Tanah
Hal ini dilakukan untuk menghindari broker tanah. Meski demikian, dia sudah mewanti-wanti pihak yang ingin berlagak menjadi "Tuan Thakur", tokoh antagonis dalam film india yang digambarkan sebagai orang kaya tamak dan punya tanah atau lahan luas dengan merampas tanah si miskin.
"Kalau ada Tuan Thakur maka tidak akan hidup dia. Semua akan diatur dalam regulasi secara rinci," kata gubenur.
Dia mengaku bakal membuat peraturan gubernur (Pergub). Setelah itu, akan disusun peraturan daerah (Perda) tentang penataan khusus nonkomersial.
Nantinya, Pergub atau Perda itu akan mengatur secara rinci hal-hal berkenaan dengan pengadaan tanah dan lain-lain yang diperlukan.
