Wagub DKI Jakarta Pastikan 96 Sekolah Siap Selenggarakan Belajar Tatap Muka

- Rabu, 31 Maret 2021 | 22:53 WIB
Ilustrasi. Karyawan mengisi ulang sabun cair di wastafel Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4, Jakarta Pusat, Senin (22/3).  (photo/ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Ilustrasi. Karyawan mengisi ulang sabun cair di wastafel Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4, Jakarta Pusat, Senin (22/3). (photo/ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memastikan sebanyak 96 sekolah dari tingkat dasar hingga menengah atas siap untuk melaksanakan belajar tatap muka pada  Rabu (7/4) mendatang.

"Tatap muka seperti sudah sering kami sampaikan sekarang kita sedang uji coba pembelajaran campuran online dan offline selama dua bulan ke depan," kata Riza di Jakarta, Rabu (31/3) dikutip dari ANTARA.

Riza menegaskan pembukaan sekolah itu bakal tetap dipantau untuk mengidentifikasi efektifitas dan keamanan dari kegiatan tersebut.

"Nanti tentu dibatasi jam kantor, jam kerja sekolahnya, harinya, kapasitas dibatasi, semuanya sesuai dengan protokol kesehatan," kata dia.

Baca juga: Calon Jamaah Akan Dites PCR Sedikitnya Tiga Kali Jika Haji Dibuka

Sebelumnya, pemerintah melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri sudah memutuskan memperbolehkan sekolah untuk kembali melakukan pembelajaran tatap muka (PTM).

Namun, vaksinasi guru sebagai salah satu syaratnya masih berjalan lambat. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, bahwa vaksinasi untuk guru sudah berjalan sejak Maret, tapi praktiknya vaksinasi untuk guru dan tenaga pendidik masih kurang agresif.

"Makanya, kita bekerja sama seluruh pihak, bisa dengan sekolah atau kampus untuk buat pusat atau sentra vaksinasi, supaya guru-guru bisa datang sekaligus," kata Budi pada peluncuran SKB empat menteri tentang Pembelajaran Tatap Muka, Selasa (30/3).

Menkes mengatakan sangat mendukung PTM, karena sektor pendidikan merupakan investasi penting untuk manusia dan ekonomi Indonesia ke depan.

"Baik pendidikan dan kesehatan keduanya merupakan investasi bangsa untuk 10-30 tahun ke depan. Maka, keputusan yang dibuat harus mempertimbangkan dampak ke 10-30 tahun ke depan. Saya sangat mendukung pembelajaran bisa kembali normal," ujar Budi.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X