Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kepulauan Seribu, Lukman Hadi, mengungkapkan Pemerintah Indonesia harus menyiapkan sumber daya medis untuk pulau berpenduduk di Kepulauan Seribu jika tetap lakukan observasi di Pulau Sebaru.
Rencananya, kru kapal yang World Dream yang terdampak virus corona akan ditempatkan di sana selama 14 hari untuk menjalani observasi.
"Kita minta pemerintah menyiapkan dokter, psikiater untuk ditempatkan di pulau-pulau penduduk," kata Lukman di Jakarta, Jumat (28/2/2020).
Lukman menuturkan, permintaan itu merupakan sebagai jamin dari pemerintah untuk tetap memastikan warga sekitar Pulau Sebaru tidak terjangkit atau terdampak virus corona. Selain itu, juga harus disediakan alat pendeteksi peredaran wabah virus tersebut di pulau yang dihuni warga.
"Harus ada pendeteksi di pulau penduduk itu. Kenapa? Itu sebagai upaya pencegahan akibat observasi yang ada di sana (Pulau Sebaru)," ungkapnya.
Dia menambahkan, sejak penunjukan Pulau Sebaru sebagai tempat observasi WNI kru kapal World Dream itu, mendapat respons warga Kepulauan Seribu. Secara umum warga di sana tidak setuju dan tidak sependapat atas pemilihan lokasi tersebut.
"Kita sebenarnya tidak menolak bang. Kita hanya minta kepada Presiden untuk meninjau ulang keputusan observasi di Pulau Sebaru," ungkapnya.
Dikatakannya, pada dasarnya masyarakat Kepulauan Seribu tidak menolak atas rencana pemerintah yang akan melakukan observasi di Pulau Sebaru. Namun, jika memang pemerintah sudah komitmen atas keputusan itu, masyarakat juga tida bisa berbuat apa-apa.
Pihaknya pun meminta pemerintah untuk tetap melakukan observasi terhadap WNI kru kapal World Dream di atas KRI dr. Soeharso yang juga telah mengevakuasi mereka sebelumnya.
"Jadi semua alat dan fasilitasnya jauh lebih lengkap (dibandingkan di Pulau Sebaru)," tandasnya.
