Disebut Layak Jadi Menko Polhukam, Sufmi Dasco: Tidak Terlintas dalam Pikiran Saya

- Senin, 13 September 2021 | 12:35 WIB
Tangkapan layar Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad. (ANTARA/Fauzi Lamboka)
Tangkapan layar Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad. (ANTARA/Fauzi Lamboka)

Nama Ketua Harian DPP Partai Gerindra yang juga Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad digadang-gadang sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam). Lalu bagaimana tanggapan Dasco soal kabar itu?

Menanggapi kabar tersebut, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan reshuffle adalah kehendak Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun dia menekankan tak pernah terlintas di pikirannya sedikit pun untuk kemudian menjadi Menko Polhukam.

Baca Juga: Kunjungi Kejagung, Menko Polhukam Bahas UU Tipikor hingga Kasus Korupsi Asabri

"Tapi tidak terlintas sedikitpun dalam pikiran saya untuk kemudian menjadi Menko Polhukam," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/9/2021).

Disebutkan Dasco, sebagai pimpinan DPR sudah mempunyai tanggung jawab yang berat. Karena saat ini DPR sedang fokus untuk membantu pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia.

"Sebagai pimpinan DPR aja sudah berat tanggung jawabnya, saya hanya menjalankan amanah sebagai pimpinan DPR terutama pada saat saat berat ini bagaimana mengimbangi pemerintah dalam penanganan lonjakan Covid-19 yang kita belum tau juga sampai kapan selesainya," jelas dia.

Sebelumnya beberapa pengamat politik menyebut Sufmi Dasco Ahmad layak diperhitungkan untuk menjadi calon Menko Polhukam. Seperti salah satunya  Pengamat Politik dari Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie.

"Pantas (Sufmi Dasco Ahmad) menjadi Menko Polhukam karena pengalaman politik dan hukumnya," ujar Jerry menanggapi adanya wacana reshuffle.

Namun demikian, dia mengakui bahwa hak prerogatif presiden yang menentukan siapa layak menjadi menteri. Namun, integritas, komitmen, berkarakter dan tegas merupakan kriteria yang harus dilihat.

"Tentu saja siapapun nama yang disodorkan yang menentukan Presiden Jokowi. Usul saya, sebelum memilih menteri sebaiknya dilakukan jejak pendapat atau sayembara kepada masyarakat siapa saja nama-nama yang pantas menjadi menteri," katanya.

Artikel Menarik Lainnya: 

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X