Selama beberapa waktu ini, Amerika Serikat selalu menyebut Tiongkok sebagai penyebab virus corona. Presiden AS Donald Trump bahkan megatakan virus corona buatan Tiongkok.
Hal itu dianggap merugikan Tiongkok. Sentimen terhadap negara yang dipimpin Xin Jinping itu bertambah. Bahkan, dikabarkan juga berpengaruh terhadap nilai penanaman modal atau bisnis milik warga Tiongkok.
Melihat kerugian tersebut, Tiongkok disebut-sebut tengah mempertimbangkan akan membalas Amerika Serikat, seperti diwartakan South China Morning Post, Rabu (14/5/2020). Namun masih belum diketahui apa yang akan dilakukan Tiongkok terhadap AS.
Tanggapan Tiongkok
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian memiliki pandangan berbeda mengenai kondisi ini. Dia menilai AS mencari kambing hitam karena tak bisa menangani virus corona.
"AS tak bisa menangani virus corona. Akhirnya, kehilangan kepercayaan warganya. Tapi mereka tak berkaca diri, justru mencari kambing hitam," sebutnya.
Zhao Lijian meminta AS berhenti menuduh Tiongkok sebagai penyebab virus corona.
"Kami meminta AS untuk menghentikan semua tudingan tersebut. Jangan menyalahkan Tiongkok. Itu saja," tambahnya.
Artikel Menarik Lainnya:
- Ditanya Jumlah Korban Virus Corona di AS, Donald Trump: Tanya Saja ke Tiongkok
- WHO: Virus Corona Mungkin Sulit Hilang
- Biozek Efektif Cek Virus Corona hingga 96 Persen