Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, 75 persen dari 479 ribu sekolah di Indonesia, ada di kawasan risiko sedang hingga tinggi terhadap ancaman bencana. Itu diungkapkan oleh Deputi Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati, di Gedung Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan, Jakarta Pusat, Kamis (29/12/2022).
"Di antaranya, juga adalah gempa bumi, banjir, tanah longsor dan seterusnya," ujar Raditya.
Oleh karena itu, menurutnya, salah satu tantangan terbesar yakni melakukan edukasi kesiapsiagaan bencana terhadap generasi mendatang.
Baca Juga: Mengenal Bencana Hidrometeorologi, Kerap Ancam Akhir Jelang Tahun Baru
"Tantangan kita ke depan masalah edukasi generasi mendatang yang menjadikan edukasi generasi kita yg resilience terhadap bencana," sambung Raditya.
Jadi, ia menuturkan, setiap tanggal 26 April, akan dilakukan simulasi Hari Kesiapsiagaan Bencana untuk seluruh peserta didik dan masyarakat yang sudah dilakukan selama empat tahun terakhir.
"Setiap (tanggal) 26 april itu ada disebut Hari Kesiapsiagaan Bencana, dan ini diharapkan seluruh masyarakat peserta tidak hanya anak didik melakukan simulasi," tambah Raditya.
Menurutnya, hal itu sesuai dengan target Indonesia Emas pada 2045, yakni membangun bangsa yang siap dalam menghadapi bencana.
Baca Juga: Hati-hati! 4 Provinsi Ini Berpotensi Terjadi Bencana Hidrometeorologi
"Sesuai perpres (Peraturan Presiden Nomor) 87 (Tahun) 2020 bahwa kita akan membangun bangsa yang siap menghadapi bencana," pungkas Raditya.
