Ternyata Buffer Zone di Depo Pertamina Plumpang sudah Diusulkan Pada Tahun 2009

- Minggu, 5 Maret 2023 | 14:02 WIB
Presiden Jokowi. (Setkab)
Presiden Jokowi. (Setkab)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, wacana pembuatan buffer zone atau area penyangga yang memisahkan antara Depo Pertamina Plumpang dengan permukiman warga telah diusulkan Pemprov DKI Jakarta pada 2009. Pada tahun tersebut, Presiden Jokowi masih menjabat Gubernur DKI Jakarta.

“Dulu memang sudah direncanakan untuk dibuat air di kanan kirinya sungai,” kata Presiden Jokowi di RPTRA Rasela, Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara, Minggu (5/3/2023).

Baca Juga: Pesan Presiden Jokowi ke Erick Thohir dan Heru Budi: Cari Solusi Tata Ulang Depo Plumpang

Namun, Presiden Jokowi menuturkan, rencana pembangunan buffer zone tersebut belum sampai pada tahap mencarikan solusi bagi warga sekitar Depo Pertamina Plumpang. 

“Tetapi memang belum sampai kepada titik mencarikan solusi kepada penduduknya yang ada di situ,” tuturnya. 

-
Lokasi kebakaran Depo Pertamina Jakarta Utara dari ketinggian. (Dokumentasi Polri)

Lebih lanjut Presiden Jokowi menyampaikan, area Tanah Merah, Jakarta Utara, merupakan wilayah permukiman padat penduduk. Untuk itu, ia meminta Menteri BUMN Erick Thohir dan Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono untuk mencarikan solusi demi keamanan dan keselamatan warga. 

“Tanah merahnya ini kan padat dan penuh. Semuanya harus dicarikan solusi. Saya kira keamanan masyarakat, keselamatan masyarakat harus menjadi titik yang utama,” ungkap Presiden Jokowi.

Baca Juga: Soal Kebakaran Depo Plumpang, Kapolri Duga Ada Gangguan Teknis saat Pengisian BBM

Kepala negara menjelaskan, area buffer zone harus berjarak 50 meter dari rumah-rumah penduduk. Sementara itu, ia menekankan agar opsi memindahkan Depo Pertamina atau merelokasi warga harus segera diputuskan oleh Pertamina dan PJ Gubernur DKI Heru Budi. 

“Ini akan segera diputuskan sehari, dua hari ini oleh Pertamina, Gubernur DKI sehingga solusinya menjadi jelas. Tetapi memang zona ini memang harusnya zona air, entah dibuat sungai entah dibuat, harus melindungi dari objek vital yang kita miliki,” ujar Presiden Jokowi. 

“Ada opsi-opsi, apakah deponya yang digeser apakah masyarakat nya yang digeser. Klo digeser tanahnya di mana. Tapi harus segera ditemukan solusinya,” pungkasnya.
 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X