Politikus PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo bersedia menjadi pembantu presiden Joko Widodo di periode kedua. Tjahjo merupakan tokoh ke tiga dari PDI Perjuangan yang dipanggil ke Istana Negara, Selasa (22/10).
Tjhajo menjelaskan kesediaannya kembali membantu Jokowi tidak lebih karena untuk mengawal program dan visi misi Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Selain itu, dari segi kesehatan, Tjahjo mengaku masih sanggup untuk menjabat menteri.
"Secara prinsip saya tetap diminta membantu beliau dalam kabinet kerja yang pertama. Saya menerima kabinet kerja kedua. Dasarnya pertama saya masih sehat walafiat," ujar Tjahjo saat memberi keterangan di Istana Negara.
Di Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla, Tjahjo menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri, Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) sebelum akhir jabatan, Jokowi menunjuk Tjahjo menjadi Pelaksana Tugas Menteri Hukum dan HAM.
Ia diwacanakan menempati pos Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang ditinggalkan Puan Maharani. Saat disinggung hal tersebut, Tjahjo belum mau terbuka soal pos yang akan dipimpinnya.
"Saya tidak mau mendahului, lebih baik biar besok saja pak presiden yang mengumumkan," ujar Tjahjo.
