Partai NasDem tak mempermasalahkan jika Pemilu dan Pilpres dimajukan sesuai dengan keinginan Komisi Pemilihan Umum (KPU). KPU mengusulkan agar Pemilu dimajukan pada tanggal 21 Februari 2024.
“Kalau NasDem secara prinsip tidak ada masalah,” kata Sekertaris Fraksi NasDem di DPR Saan Mustopa di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/6/2021).
Saan berujar mengapa pihaknya tidak mempermasalahkan jadwal tersebut dimajukan lantaran ada dua hal yang dihindari. Pertama misalnya menghindari tahapan yang berhimpitan dan menambah beban kerja dari KPU.
“Karena itu akan menambah beban kerja yang besar buat KPU dan Bawaslu dan tentu juga nanti implikasinya kepada kualitas dari penyelenggaraan Pemilu sendiri,” ungkap Saan.
Kemudian, lanjut dia, NasDem turut memperhitungkan faktor terjadinya dua putaran Pemilihan Presiden jika pasangan calon lebih dari dua.
“Karena UU juga memberikan ruang untuk dua putaran maka kita asumsikan bahwa untuk dua putaran juga harus disediakan ruangnya,” ungkap dia.
“Kalau nanti misalnya dua putaran, kalau misalnya Pilpres tetap di bulan April sama pilegnya, Pilkada di November, tentu pasti akan ada tahapan yang berhimpitan atau bertabrakan dan ini tentu akan menyulitkan penyelenggara dan semua peserta,” imbuh Saan.
BACA JUGA: 32 PNS Pemprov Jabar Positif Covid-19, Gedung Sate Dilockdown
Oleh sebab itu, Saan kembali menegaskan jika NasDem tak mempermasalahkan terkait wacana penyelenggaraan Pemilu pada tannggal 21 Februari.
“Maka kita tidak terlalu mempermasalahkan terkait dengan soal penyelenggaraannya di bulan Februari tanggal 21,” tutup Saan.
