Polda Metro Jaya mengungkapkan fakta baru dalam kasus prostitusi anak di bawah umur dengan tersangka yang sekaligus buronan FBI, Russ Albert Medlin (RAM). Ternyata sosok 'mami' sudah kenal lama dengan Medlin di tempat hiburan malam di Jakarta.
"Yang bersangkutan (Ariyana Ahmad) kenal RAM ini sudah sekitar sejak tahun 2017 yang lalu pada saat itu tersangka ini berkerja di salah satu tempat hiburan di daerah Jakarta Barat sana," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (20/6/2020).
Pada perkenalan di tahun 2017 itu lah Ariyana mengaku sudah memberikan wanita di bawah umur untuk disetubuhi oleh Medlin. Tak lama transaksi prostitusi antar Medlin dan Ariyana berlangsung, Medlin pindah keluar dari Indonesia dan menetap di negara Dubai.
"Yang bersangkutan mengakui pernah menyiapkan di tahun 2017 bahkan bersama sama dengan si tersangka sendiri saat itu, tetapi karena sesuatu hal, lama tidak berhubungan lagi sehingga dia kerja di tempat lain dan dia mulai ketemu lagi sejak bulan Februari 2019 ya," ungkap Yusri.
Setelah tidak pernah bertemu dengan Medlin, Ariyana dikatakan Yusri juga tidak lagi bekerja di tempat hiburan malam. Dia bekerja sebagai baby sitter hingga tahun 2019.
Singkat cerita, saat Medlin kembali ke Indonesia dia menghubungi Ariyana untuk dicarikan wanita muda. Ariyana menyanggupi dan memberikan wanita-wanita muda untuk Medlin.
"Sejak saat itulah dia menyiapkan beberapa wanita-wanita, anak-anak di bawah umur bahkan setiap Minggu dia menyiapkan ke Jalan Brawijaya itu kepada si tersangka ini," kata Yusri.
Modus Ariyana mencari wanita di bawah umur yang mau disetubuhi dengan iming-iming uang sebesar Rp2 juta untuk satu wanita. Dia juga sudah meraup keuntungan hingga Rp20 juta rupiah dari Medlin.
"(Iming-iming untuk wanita dibawah umur) semuanya dengan membayar ya. Setiap melakukan bersama-sama dengan RAM ini dihargai dengan Rp2 juta per-anak," pungkas Yusri.
