Tambahan Cuti Bersama Mampu Dongkrak Perekonomian?

- Senin, 9 Maret 2020 | 15:14 WIB
Penandatanganan SKB libur nasional dan cuti bersama tahun 2020 di Kantor Kemenko PMK, Senin (9/3/2020). (INDOZONE/Sigit Nugroho)
Penandatanganan SKB libur nasional dan cuti bersama tahun 2020 di Kantor Kemenko PMK, Senin (9/3/2020). (INDOZONE/Sigit Nugroho)

Pemerintah memutuskan untuk menambah hari libur nasional dan cuti bersama tahun 2020 sebanyak 4 hari. Jika semula jumlah hari libur cuti bersama hanya sebanyak 20 hari, maka dengan adanya tambahan tersebut, jumlah hari libur cuti bersama tahun ini menjadi 24 hari. 

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan, keputusan memperpanjang hari libur di tahun 2020 ini diharapkan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, pertumbuhan ekonomi meningkat saat hari libur dalam setahun lebih banyak.

"Tahun 2020 ini memang cuma 20 hari libur, makanya kita jadikan 24 hari, harapannya agar pertumbuhan ekonomi nasional kita semakin baik," kata Ida di kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Senin (9/3/2020).

Salah satu sektor utama yang diharapkan bisa meningkat dengan adanya tambahan libur ini adalah sektor ekonomi pariwisata seperti destinasi wisata, hotel, hingga restoran.

"Saya kira karena kita harap masyarakat semakin mengenal Indonesia, maka pariwisata akan meningkat. Kemudian dampak ikutan dari pariwisata itu akan banyak sekali, teman-teman yang memiliki usaha kuliner di bidang industri kreatif lain akan memiliki dampak," tuturnya.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan, keputusan penambahan libur ini akan memberikan dampak positif ke sektor yang pariwisata yang saat ini sangat terguncang akibat virus corona

"Itu pasti akan memberikan dampak positif ke pariwisata ya, karena orang kan bisa memanfaatkan libur untuk berpariwisata," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X