Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate tetap berada di angka 4%. Hal ini sebagai upaya BI tetap menjaga stabilitas eksternal di tengah situasi pandemi virus corona (Covid-19) seperti saat ini.
"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 Agustus 2020 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di posisi 4%," ujar Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam konferensi pers virtual hasil Rapat Dewan Gubernur BI, Rabu (19/8/2020).
Perry Warjiyo mengatakan, keputusan RDG itu menunjukkan bahwa langkah Bank Indonesia masih konsisten untuk mendorong pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19.
Bank Indonesia, kata Perry Warjiyo, memandang ekonomi Triwulan III-2020 akan membaik, sejalan dengan relaksasi terhadap PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) serta stimulus fiskal dan berlanjutnya kebijakan moneter, restrukturisasi dunia usaha, juga sarana digital dalam transaksi ekonomi dalam mendukung UMKM.
BI, lanjut Perry Warjiyo memandang, perbaikan ekonomi mulai terlihat di Tiongkok yang didorong dampak pandemi yang mulai berkurang. Meski demikian, bank sentral masih mewaspadai adanya tensi geopolitik di global.
"Prospek ekonomi global dan tensi geopolitik AS-Tiongkok masih ada ketidakpastian. Ini memberikan tekanan ke nilai tukar ke negara berkembang termasuk Indonesia," pungkasnya.
