Kesaksian Sopir Ambulans yang Terkejut Lihat Jenazah Brigadir J Berlumuran Darah

- Senin, 7 November 2022 | 15:01 WIB
Sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Ahmad Syahrul Ramadhan seorang saksi yang berprofesi sebagai sopir ambulans dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU) di persidangan kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, dengan terdakwa Richard Eliezer atau Bharada E, Kuat Ma’ruf dan Ricky Rizal.

Syahrul mengungkapkan, awalnya dia mendapatkan perintah dari kantornya untuk melakukan penjemputan jenazah di salah satu lokasi. Mulanya, dia pun tak mengetahui lokasi penjemputan tersebut. Tak lama berselang, ada pesan WhatsApp (WA) masuk ke ponselnya.

"WA saya meminta share live lokasi, lalu jam 19.14 saya kirim shareloc," kata Syahrul di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin, (7/11/2022).

Baca Juga: Hubungi Media, Tante Brigadir J Curhat Kecurigaannya atas Kematian sang Keponakan

“Waktu itu saudara belum tahu lokasi dimana?,” tanya Hakim.

“Belum, lalu saya mundurin mobil sambil main hp saya masukin ke google maps Yang Mulia,” jawab Syahrul.

Kemudian, kata Syahrul, dia mencoba mencari alamat yang bakal ditujunya dengan menggunakan aplikasi Google Maps. Titik lokasi berhenti di Rumah Sakit Siloam, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

"Ada orang yang enggak dikenal mengetok kaca mobil bilang "mas mas, sini mas, saya yang pesen ambulans', oh langsung saya ikutin, beliau naik motor," ungkap Syahrul.

Kemudian, Syahrul mengaku diarahkan menuju rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri di Duren Tiga, Jakarta Selatan. Ketika ingin masuk ke dalam komplek, dia sempat disetop seorang anggota Provost yang menanyakan maksud dan tujuan kedatangannya.

“Lalu beliau masuk ke dalam komplek, ada gapura disitu ada salah satu anggota provos, lalu saya disetop, ditanya 'mau kemana? dan tujuan apa?" Saya jelaskan "permisi pak, saya dapat arahan dari kantor saya untuk jemput di titik lokasi saya kasih unjuk lihat," tuturnya.

Kemudian, setelah memberikan penjelasan ke anggota provos tersebut, diungkapkan Syahrul, dia diperbolehkan masuk ke dalam kompleks. Namun anggota provos itu memintanya untuk mematikan sirine ambulans.

“Lalu katanya yasudah mas nanti lurus aja ikutin nanti diarahkan, minta tolong semua protokol ambulans dan sirine dimatikan,” tuturnya.

Baca Juga: Foto Jenazah Brigadir J Ditampilkan di Ruang Sidang, Sang Ayah Ungkap Kondisinya

Lalu, Syahrul pun memarkirkan mobil ambulasnya di garasi rumah dinas Sambo. Dia mengaku melihat banyak orang saat tiba di sana. Syahrul langsung menyiapkan tandu untuk mengevakuasi orang yang mau ditolong saat itu.

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X