Hubungi Media, Tante Brigadir J Curhat Kecurigaannya atas Kematian sang Keponakan

- Rabu, 2 November 2022 | 14:35 WIB
Terdakwa pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo (Antara/Muhammad Adimaja)
Terdakwa pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo (Antara/Muhammad Adimaja)

Rohani Simanjuntak, tante mendiang Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, menjadi salah satu dari 11 saksi yang dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU). Rohani dihadirkan jaksa, untuk bersaksi di sidang kasus dugaan pembunuhan berencana kepada Brigadir J dengan terdakwa Bripka Ricky Rizal Wibowo dan Kuat Ma’ruf.

Dalam kesaksiannya, Rohani Simanjuntak turut menjemput Jenazah Yosua di Bandara Sultan Thaha Saifuddin, Jambi pada 9 Juli 2022. Saat itu, ia telah mencium ada kejanggalan di balik meninggalnya sang keponakan.

“Awal pertama, kami menjemput jenazah alamarhum ke Bandara Jambi. Di sana, sudah kami dengar cerita itu dari Reza dan dari foto, jadi kami sudah ada merasa curiga,” kata Rohani di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Rabu (2/11/2022).

-
Terdakwa pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo (Antara/Muhammad Adimaja)

Baca Juga: Foto Jenazah Brigadir J Ditampilkan di Ruang Sidang, Sang Ayah Ungkap Kondisinya

“Keraguan kami di sana, kami berusaha live, kami live dari mulai di bandara. Di bandara itu, ada polisi yang disiapkan untuk mengantar jenazah alamarhum,” sambungnya.

Kecurigaan Rohani atas adanya kejanggalan di balik kematian Brigadir J makin memuncak saat mobil ambulans mulai berjalan meninggalkan bandara. Saat itu, sirine ambulans, kata dia, tidak berbunyi.

“Keluar dari bandara, ambulans itu tidak dibunyikan sirinenya. Sesudah lewat 50meter dari cargo, baru dibunyikan sirine. Di sana, kami curiga juga. Ada apa, ya?” ungkap Rohani.

Kemudian, lanjut Rohani, berselang 40meter ambulans berjalan baru ada petugas patwal yang melakukan pengawalan. Saat itu, kecurigaannya bertambah.

“Sesudah itu, berjalan lagi 40kilometer baru ada mobil patwal, mengawal kami dari belakang. Di sana, kami curiga lagi,” tuturnya.

Rohani mengungkapkan, ketika tiba di Sungai Bahar, Jambi, pihak keluarga diminta menandatangani surat penyerahan jenazah. Akan tetapi, permintaan itu ditolak olehnya karena Samuel Hutabarat, ayah Brigadir J belum tiba.

“Sesudah itu, setengah 11 malam, baru orang tua almarhum sampai di Sungai Bahar. Akhirnya, kami ceritakan ke Pak Samuel. Kemudian, saya berusaha agar kasus ini tidak tertutup dan tidak dikubur dalam-dalam pasti ini kasus bukan kasus main-main,” tuturnya.

Agar kasus kematian Brigadri J bisa diungkap ke publik, Rohani lantas menghubungi media untuk meliput. Rohani menelepon media, untuk melakukan sesi wawancara yang diunggah ke youtube.

“Saya berusaha lagi telpon media Pelopor News. Saya telpon dan mereka datang. Kami ceritakan semua kejadian itu dan kejanggalan-kejanggalan tadi. Foto juga kami kasih tahu. Mereka bikin berita ini di youtube,” tuturnya.

Namun, tak lama berita tentang kematian Brigadir J tayang di youtube, kata Rohani, berita itu langsung ditutup tanpa alasan yang jelas.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X