Kecelakaan Bus yang Renggut 24 Nyawa Dinilai Bentuk Kelalaian Kemenhub

- Selasa, 24 Desember 2019 | 11:55 WIB
Kondisi Bus Sriwijaya yang terperosok ke jurang, Selasa (24/12). (Dok. Humas Ditjen Hubdat)
Kondisi Bus Sriwijaya yang terperosok ke jurang, Selasa (24/12). (Dok. Humas Ditjen Hubdat)

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menyoroti kecelakaan maut Bus Sriwijaya di Liku Lematang, Desa Perahu Dipo Kota Pagar Alam, Sumatra Selatan, Senin (24/11) dini hari. Musibah itu menewaskan korban jiwa hingga 24 orang.

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat, Djoko Setijowarno, menganggap peristiwa itu sebagai kecelakaan bus dengan korban jiwa terbesar tahun 2019. Ia menilai musibah yang terjadi salah satun sebabnya karena Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) yang di bawah Kementerian Perhubungan (Kemenhub), lalai dalam melakukan fungsi pengawasan di lapangan. 

"Bus pariwisata memang masih menjadi tantangan bagi pemerintah, khususnya Ditjen Hubdat. Dilakukan ramp check berkala seperti halnya bus umum dilakukan ramp check di terminal," ujar Djoko kepada Indozone, Selasa (24/12). 

Djoko pun meminta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengusut tuntas kecelakaan ini. KNKT pun diharapkan dapat memberikan rekomendasi kepada pihak terkait untuk melakukan perbaikan. 

Selain itu, dari sisi kelembagaan, Djoko juga meminta pemerintah membenahi institusi keselamatan, khususnya di sektor darat. 

"Institusi yang urus keselamatan di transportasi darat hilang, bisa jadi perhatian terhadap keselamatan transportasi darat menurun. Direktorat Keselamatan Transportasi Darat harua terbentuk lagi," tutur Djoko. 

Selain itu, Djoko juga meminta agar KNKT ditingkatkan statusnya sebagai Badan Keselamatan Transportasi Nasional. 

"KNKT harus ditingkatkan kelembagaannya setara badan yang berada di bawah Presiden," imbuhnya. 

Sebagaimana diketahui, Bus Sriwijaya jurusan Palembang-Bengkulu mengalami kecelakaan dan masuk jurang sekitar pukul 23.15 WIB. Bus itu membawa penumpang 37 orang.

Informasi sementara dari Kantor Basarnas Palembang, 24 orang meninggal dunia dan 13 sisanya mengalami luka-luka.

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X