Peradilan Federal Bentukan Donald Trump Malah Tak Mau Memenangkan Gugatannya 

- Rabu, 2 Desember 2020 | 17:22 WIB
Presiden AS Donald Trump. (REUTERS/Hannah McKay).
Presiden AS Donald Trump. (REUTERS/Hannah McKay).

Pembentukan kembali peradilan federal oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump ternyata tidak banyak membantu memenangkan tuntutan hukum yang menggugat hasil pilpres. Termasuk Mahkamah Agung AS yang menunjukkan sedikit minat untuk terlibat.

Melansir Reuters, seorang hakim pengadilan banding yang ditunjuk oleh Trump yang juga dari Partai Republik, pada hari Jumat memutuskan tak mendukung upaya Trump untuk membatalkan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden di Pennsylvania. Salah satu alasannya karena tak ada bukti.

“Pemilu yang bebas dan adil adalah sumber kehidupan demokrasi kita,” tulis Hakim Stephanos Bibas atas nama panel Pengadilan Banding Sirkuit AS ke-3 dengan suara bulat. 

“Tuduhan membutuhkan tuduhan khusus dan kemudian bukti. Kami tidak memiliki keduanya di sini," ucapnya.

Baca Juga: Terungkap, Massa yang Geruduk Rumah Ibu Mahfud MD Sempat Mau Bakar Rumah

Sementara itu, dua hakim lainnya yang ditunjuk oleh Presiden George W. Bush, juga seorang Republikan, menandatangani keputusan Bibas.

Bibas adalah satu dari 53 hakim yang ditunjuk Donald Trump ke pengadilan banding federal sejak 2016. Sebagai perbandingan, Presiden Barack Obama menunjuk 55 hakim dalam delapan tahun. Trump telah menunjuk sekitar seperempat dari semua hakim federal tingkat pengadilan.

"Administrasi Trump sangat efisien dalam mengonfirmasi hakim, tetapi adalah kesalahan nyata untuk berpikir bahwa hanya karena Anda menunjuk seseorang, mereka akan memerintah sesuai keinginan Anda dalam kasus pemilihan," kata Jessica Levinson, seorang profesor di Loyola Law School di Los Angeles .

Kampanye Trump dan sekutunya, termasuk anggota parlemen dan aktivis Republik, telah mengajukan lebih dari 40 tuntutan hukum di pengadilan negara bagian dan federal dalam upaya untuk membatalkan kemenangan Demokrat Biden dalam pemilihan 3 November.

Sejauh ini, 13 kasus federal tidak berhasil. Beberapa telah ditarik. Tiga, termasuk kasus Bibas yang disidangkan di tingkat banding, telah dibatalkan. Satu, tentang akses pemantau jajak pendapat di Philadelphia, menghasilkan penyelesaian setelah hakim menegur pengacara Trump.

Pada akhirnya, masalah terbesar Trump adalah argumennya sangat goyah sehingga sulit untuk menemukan hakim yang simpatik, kata Levinson.

"Kasus-kasus ini adalah cara mudah bagi hakim untuk menunjukkan independensi peradilan," kata Levinson. 

Artikel Menarik Lainnya: 

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X