Karena Virus Corona, Warga Asia Diperlakukan Diskriminatif di Eropa

- Senin, 2 Maret 2020 | 17:40 WIB
Ilustrasi warga menanggapi penyebaran virus corona (REUTERS/Amir Cohen)
Ilustrasi warga menanggapi penyebaran virus corona (REUTERS/Amir Cohen)

Pasca menyebarnya virus corona atau Covid-19 dari Wuhan, Tiongkok ke seluruh dunia, berbagai insiden diskriminatif terjadi. 

Seperti yang terjadi baru-baru ini di beberapa wilayah Eropa. Beberapa warga Asia menjadi bulan-bulanan para warga Eropa karena dianggap membawa virus corona di tubuhnya. 

Salah satunya yang terjadi di Berlin, Jerman saat seorang warga Jepang yang berjalan dituding sebagai pembawa virus corona. Seperti yang dituliskan Mitsue Tanigawa saat mendengar temannya mendapatkan diskriminasi di jalan. 

"Temanku dari Jepang sempat diteriaki di stasiun sebagai pembawa corona, temanku lainnya sempat diludahi di U-Bahn (stasiun di kota Berlin) dan disuruh untuk pergi. Cara yang pintar untuk melindungi dirimu dari virus," tutur Mitsue Tanigawa dalam komentar di medsia sosial miliknya.

Sebelumnya, salah satu restoran Jepang di Perancis menjadi bulan-bulanan warga. Bahkan seluruh bagunan restorannya mendapat perlakukuan vandalisme dengan tulisan merendahkan terkait 'virus corona.'

-
Chungha (Facebook/Chungha)

Tidak hanya warga Asia biasa, salah satu artis asal Asia juga mendapat perlakuan serupa saat menyambangi Italia. Hal itulah yang dialami penyanyi KPop Kim Chungha saat mengunjungi Milan.

Seorang warga Milan mengambil gambarnya dan menuliskan kata-kata merendahkan di Story Instagram miliknya. 

"Virus corona sedang berjalan," tulis akun @framarra30real dalam Instagram Story miliknya.

Hanya karena paras mereka terlihat oriental dan seperti orang Tiongkok, dan virus corona dari Tiongkok, bukan berarti mereka harus diperlakukan seperti itu. Komentar tersebut memang memiliki indikasi rasisme yang memang tak sepatutnya diucapkan. 


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X