Penerapan New Normal di Jakarta Harus Diiringi Pengawasan Ketat Protokol Kesehatan

- Rabu, 27 Mei 2020 | 14:29 WIB
Pejalan kaki menggunakan masker melintas di kawasan MH Thamrin, Jakarta. (ANTARA/Risyal Hidayat)
Pejalan kaki menggunakan masker melintas di kawasan MH Thamrin, Jakarta. (ANTARA/Risyal Hidayat)

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Mohammad Taufik, mengatakan penerapan kebijakan new normal atau tata cara hidup baru di tengah pandemi virus corona (Covid-19) harus disertai dengan pengawasan protokol kesehatan yang ketat oleh Pemprov DKI.

"Misalkan dibuka mal dan tempat wisata, tapi protokol kesehatan tetap jalan. Pengawasan harus lebih ketat. Meningkatkan kedisiplinan masyarakat," kata Taufik di Jakarta, Rabu (25/7/2020). 

Menurut Taufik, harus ada regulasi tambahan yang mengatur pembatasan-pembatasan di pusat keramaian di masa new normal nantinya. Sebab, jika ditemukan ada warga yang tak disiplin, maka ada payung hukum yang jelas dalam menindaknya atau sanksinya. 

"Jadi tidak ada seperti sebelumnya bebas. Tapi harus pake masker, physical  distancing-nya jalan," ungkapnya. 

Meski demikian, sambung dia, ia tetap mengimbau agar masyarakat disiplin dan tetap di rumah selama tidak ada keperluan mendesaka yang mengharuskan untuk ke luar rumah. Dengan begitu, mata rantai penyebaran Covid-19 di Jakarta bisa cepat putus. 

"Masyarakat sebaiknya di rumah aja. Kalau enggak penting, jangan keluar," pintanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta, Cucu Ahmad Kurnia, mengatakan bahwa terkait rencana pembukaan mal dan tempat wisata akan dilakukakan secara bertahap. Namun, ia tak bisa menjelaskan terkait teknisnya secara detail.

Ia menyebut, pengoperasian kembali tempat-tempat keramaian harus dibarengi dengan perkembangan penurunan kasus baru Covid-19 di Jakarta. Apalagi, kewenangan itu sepenuhnya diserahkan ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta.

"Ya, semua juga nanti kalo perkembangan positif tentunya akan dibuka secara bertahap. Baik itu tempat wisata ataupun tempat lain terkait sama pariwisata seperti hotel, hiburan malam dan lain-lain. Tapi itu waktunya itu belum bisa kita tentuin. Komandonya nanti dari tim gugus tugas," kata Cucu di Jakarta.

Cucu menerangkan, pihaknya akan menelaah dan mengkaji terlebih dahulu tempat hiburan di DKI Jakarta mana saja diperbolehkan kembali buka, tentu melihat tingkat risiko menimbulkan tertular Covid-19.

"Nanti bukanya itu juga dipilih dulu bertahap. Dicari yang risiko penularan paling sedikit dulu. Itu yang lagi dibahas. Dan mereka harus punya protokol kesehatan buat masing-masing tempat wisatanya," tuturnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X