4 Wilayah di NTT Berstatus Waspada Kekeringan, BMKG Imbau Warga Cegah Kebakaran Hutan

- Selasa, 16 Mei 2023 | 12:05 WIB
Lahan pertanian yang kering saat musim kemarau di Kabupaten Kupang, NTT. (ANTARA/Aloysius Lewokeda)
Lahan pertanian yang kering saat musim kemarau di Kabupaten Kupang, NTT. (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap, ada empat wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berstatus waspada bencana kekeringan.

Empat wilayah tersebut yakni Kecamatan Alor Timur, Alor Timur Laut, Mataru di Alor, serta Kambera di Sumba Timur.

"Sejumlah wilayah di Kecamatan Alor Timur, Alor Timur Laut, dan Mataru di Alor, serta Kambera di Sumba Timur, dalam kondisi waspada bencana kekeringan akibat tidak diguyur hujan dalam waktu yang lama," kata Kepala Stasiun Klimatologi NTT BMKG, Rahmattulloh Adji, Selasa (16/5/2023).

Baca juga: Kekeringan Panjang Diprediksi Segera Melanda Dunia, Pertanda Munculnya Dajjal Sudah Dekat?

Adji mengatakan, hal itu berkaitan dengan peringatan dini bencana kekeringan meteorologi di wilayah NTT.

Dia menambahkan, wilayah-wilayah tersebut tidak diguyur hujan selama lebh dari 21 hari, dengan peluang 70 persen selama Dasarian II dan Dasarian III Mei.

Artinya kata Adji, wilayah tersebut berstatus waspada terhadap bencana kekeringan, sehingga perlu diantisipasi pemerintah dan warga setempat.

-
Ilustrasi wilayah kekeringan (Freepik/jcomp)

Adji menyebut, ancaman bencana kekeringan akan berdampak pada sektor pertanian dengan sistem tadah hujan, sehingga perlu diantisipasi para petani dengan memilih tanaman yang cocok atau tidak membutuhkan banyak air.

Baca juga: Antisipasi Kekeringan di Jawa Tengah, Ganjar Bakal Terapkan Cara Seperti Ini

Selain itu kata Adji, kekeringan juga berdampak pada berkurangnya ketersediaan air tanah yang mengakibatkan kelangkaan air bersih untuk kebutuhan warga.

"Pemakaian air perlu dihemat sejak awal sehingga persediaan bisa untuk kebutuhan selama musim kemarau," bebernya.

Adji mengimbau warga agar mencegah munculnya kebakaran hutan dan lahan di tengah ancaman kekeringan dengan menghindari aktivitas yang bisa memicu titik api, seperti membersihkan lahan dengan cara membakar, membuang puntung rokok di area terbuka yang terdapat tumpukan dedaunan atau rumput kering dan sebagainya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X