Venesia terkenal dengan kanal berkelok-kelok dan gondola romantisnya, tapi kapal-kapal ikonik tersebut baru-baru ini tampak tidak terlihat karena kota itu mengalami kekeringan.
Gambar kota yang dilanda kekeringan pertama kali muncul di media sosial pada 17 Februari 2023. Beberapa foto menampilkan kanal kering, tampak hanya ada sedikit air.
Karena permukaan air sangat rendah, banyak gondola kota, taksi air, dan kapal kesulitan untuk beroperasi.
Baca juga: 4 Fakta Gondola Venesia yang Mencengangkan, Salah Satunya Sengaja Dibuat Miring
Kekeringan telah mengejutkan penduduk setempat dan wisatawan. Sebagai 'Kota Air', Venesia biasanya berurusan dengan masalah banjir, tapi kali ini justru terbalik.
Dilansir all that's interesting, pada tahun 2019, Venesia mengalami banjir besar yang membuat banyak bagian kota terendam air setinggi 183 cm.
Kota ini berharap hujan datang beberapa hari ke depan, agar semuanya aktivitas masyarakat berjalan kembali normal.
Dilansir Reuters, ahli dan pejabat lingkungan mengatakan penyebab kekeringan Vanesia karena sistem tekanan tinggi, arus laut, dan bulan purnama.
Musim panas lalu, pejabat Italia mengumumkan keadaan darurat di daerah pertanian yang dilayani oleh Sungai Po, yang memiliki air 61 persen lebih sedikit dari biasanya. Dan selama musim dingin, Pegunungan Alpen menerima 53 persen lebih sedikit salju daripada biasanya, yang juga berkontribusi pada kondisi kering di kawasan itu.
Baca juga: Serunya Jalan-jalan di Venesia, Menikmati Suasana Kanal Lokasi Syuting Spiderman
Namun, Alvise Papa, kepala kantor pasang surut di Dewan Kota Venesia, mengatakan kekeringan yang mempengaruhi danau dan sungai bukan satu-satunya karena kekurangan air di Venesia.
"Ini disebabkan oleh antisiklon stasioner dengan tekanan tinggi yang mencegah masuknya sistem badai di Mediterania, menghentikan curah hujan, dan memperkuat air surut," katanya.
Karena frekuensi kekeringan yang mengkhawatirkan dan dampaknya cukup ekstrem, banyak kelompok pecinta lingkungan, pakar, dan pejabat menyerukan perubahan cepat.
Venesia yang dibangun di lebih dari 100 pulau, kanal-kanalnya sangat penting untuk transportasi, perdagangan, dan layanan darurat, jadi permukaan air yang rendah menyebabkan dampak besar.