Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan, secara umum tren bencana setiap tahunnya meningkat. Hanya saja menurut Doni, tren bencana alam di Indoensia turun di tahun 2020 dikarenakan ada kejadian non alam yakni Covid-19.
Hal tersebut dikatakan Doni dalam rapat kerja gabungan bersama Komis VIII DPR RI terkait anggaran bencana, Selasa (16/3/2021).
Baca juga: Beredar Video Nadya Arifta Pamer Bridal Shower, Akan Nikah dengan Kaesang?
"Dapat kami sampaikan bahwa, secara umum, tren bencana setiap tahun semakin meningkat. Namun pada tahun 2020 kejadian bencana alam mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya akan tetapi muncul kejadian bencana non alam, yaitu pandemi Covid-19 yang dinyatakan sebagai bencana nasional," ungkap Doni.
Doni menyebutkan bila pada tahun 2020 tercatat 2.991 kejadian bencana, lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun 2019 sebanyak 3.814. Sementara untuk tahun 2021, sampai dengan pertengahan bulan Maret ini tercatat 818 kejaidan bencana.
"Bencana hidrometerologi yang mendominasi antara lain banjir, menempati urutan pertama, diikuti puting beliung dan tanah longsor," tuturnya.
Meski demikian, Doni mengatakan pagu anggaran BNPB kecenderungan mengalami penurunan setiap tahunnya. Di mana pada tahun 2015 pagu anggaran BNPB sebesar Rp1,661 triliun, kemudian tahun 2016 sebesar Rp1,653 triliun, pada tahun 2017 turun menjadi Rp1,084 triliun atau menurun 34 persen.
Dilanjutkan Doni di tahun 2018 turun kembali menjadi Rp748 miliar turun 30 persen, sedangkan tahun 2019 turun menjadi Rp614 miliar atau turun 17,9 persen, pada tahun 2020 sebesar Rp430 miliar atau turun 26,6 persen dan pada tahun 2021 sebesar Rp481 miliar.
"Rata-rata penurunan sebesar 22,08 persen setiap tahunnya," imbuh Doni.
Doni menjelaskan bahwa saat ini kejadian bencana menunjukkan tren yang meningkat secara signifikan setiap tahunnya, sehingga terdapat kesenjangan yang cukup besar dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana dengan ketersediaan sumber dana yang terbatas.
"Diharapkan ke depan anggaran rutin BNPB dapat ditambah mengingat kebutuhan yang meningkat," tandas Doni.
