Jasa Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Golkar tak hilang dimakan zaman. Meski sudah tak aktif lagi sejak 2009, kontribusi Paloh di partai berlambang beringin masih dikenal.
Hal ini terungkap saat Bambang Soesatyo memberikan pidato pertamanya sebagai Ketua MPR periode 2019-2024. Bamsoet memilih menyematkan gelar senior golkar kepada Paloh dibandingkan Ketua Umum Nasdem.
Dalam sambutannya, Bamsoet, sapaan akrab Bambang mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Senior Partai Golkar Surya Paloh yang sudah mendukungnya untuk duduk di kursi ketua MPR.
Paloh sendiri tak mempermasalahkan penyebutan kata senior Golkar dari Bamsoet kepada dirinya. Menurut Paloh, ungkapan tersebut merupakan kelakar politik Bamsoet yang baru dilantik.
"Yah 43 tahun di Golkar adik-adik saya, saya kenal secara personal baik itu Airlangga maupun Bamsoet," ujar Surya di komplek parlemen, Jakarta, Kamis (3/10) malam.
Lebih lanjut, Surya merasa senang jika Bamsoet memilih menjadi ketua MPR dibanding ketua umum Partai Golkar. Dengan begitu, sinergitas dalam membangun Golkar dapat berjalan kedepannya.
Peduli Golkar
Diketahui lima tahun belakangan Golkar merasakan dualisme kepemimpinan. Mulai dari era kepemimpinan Aburizal Bakrie hingga Setya Novanto.
Hal ini jugalah menjadi wanti-wanti Paloh kepada Bamsoet agar lebih memilih kursi MPR dibanding ikut bertarung dalam memperebutkan kursi ketua umum Golkar.
Bamsoet merupakan salah satu nama yang mencuat untuk didukung sebagai Ketum, nama lain yakni Arilangga Hartarto.
"Saya pikir secara moral saya pingin mereka bersama sama membesarkan partai ini membawa tugas visi partai dalam hal ini Golkar," ujar Paloh. (MA)
