Seiring banyaknya turis asing yang berlibur ke Pulau Dewata, suasana Bali kini menjadi semakin ramai. Alhasil, keramaian itu kini berbuntut kemacetan di beberapa titik area kawasan Bali.
Tak jarang, macet berlangsung selama 30 menit hingga 1 jam. Parahnya, hal ini telah berlangsung sejak akhir tahun 2022 dan hingga kini dinilai sebagian pihak belum ada tindakan dari pemda Bali.
Pusat wisata Bali kini memang di Canggu. Turis dari berbagai penjuru dunia memilih untuk liburan dan stay di sini dibanding area lainnya di Bali.
Tapi sayangnya, majunya pariwisata di Canggu justru menjadi momok menakutkan bagi para komuter dan pelintas Jalan Raya Canggu. Jalan sepanjang jalan tersebut dinilai beberapa pihak seakan menjadi neraka karena macet yang berkepanjangan.
Dari pagi hingga petang, Jalan Raya Canggu selalu tampak padat merayap karena volume kendaraan yang tak sepadan dengan lebar jalan.
BACA JUGA: Sempat Buat Heboh, Kampung Bule di Bali Dinilai Wagub Tak Jadi Masalah, Kenapa?
Salah satu sebab kemacetan di Jalan Raya Canggu adalah karena banyaknya truk yang melewati jalan ini. Banyak truk yang berjalan lambat, terutama saat naik dan turun tanjakan jalan, baik karena membawa beban atau pun tanpa beban.
Akibatnya mobil dan motor mesti mengantre panjang di belakang truk.
Polantas pun telah dikerahkan untuk membantu mengarahkan kendaraan, diantaranya di simpang Padonan, pertigaan jalan Pantai Berawa, dan perempatan jalan Raya Anyar.
Kehadiran polantas terbukti sedikit membantu karena tanpa polisi, pengendara akan semakin ugal-ugalan demi sampi di tujuan lebih cepat.
"Kalau tidak terpaksa saya gak mau lewat jalan raya Canggu, gak kuat macetnya itu," ujar Budi, pengemudi gojek yang melintas di kawasan Canggu, baru-baru ini.
"Saya kalau pagi lebih pilih lewat Dalung. Memang jadinya mutar jauh, tapi daripada kena macet disini," lanjut kata Kadek, warga sekitar.
BACA JUGA: Soal Atlet Isreal Tampil di World Beach Games 2023, Gubernur Bali: Saya Tetap Tolak!
Meski sudah banyak warga, ekspat dan turis yang menyuarakan rasa frustasinya, hingga kini belum ada tindakan dari pemerintah Kabupaten Badung, Bali. Apakah dengan mengalihkan sebagian kendaraan ke jalan lain atau membuka jalan baru.
