Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengaku prihatin atas ancaman pandemi global virus Corona (Covid-19). BKPM mengakui, penyebaran virus Corona memberikan dampak terhadap perekonomian global terutama dari sisi industri, perdagangan, investasi dan pariwisata.
"Terlebih Indonesia yang merupakan bagian dari rantai suplai global tentunya tidak terlepas dari gejolak tersebut," ujar Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, saat dikonfirmasi Indozone, terkait dampak virus Corona, Jumat (6/3/2020).
Bahlil melaporkan, dari sisi investasi di Indonesia, kegiatan operasional perusahaan diakuinya mendapat imbas penurunan kegiatan transaksi terutama yang memiliki hubungan dagang atau suplai bahan material dari negara-negara yang tingkat infeksinya tinggi seperti Tiongkok dan Korea Selatan. Tiongkok menjadi negara paling banyak korban virus Corona.
"Tapi tak selalu demikian, sebab kami masih mencatat adanya minat investasi yang datang ke Indonesia. Pengaruh pandemi virus Corona terhadap nilai realisasi investasi baru bisa kita ukur setelah pengumuman nilai realisasi investasi triwulan I-2020 bulan April nanti," jelasnya.
BKPM, kata Bahlil, menjamin akan terus meningkatkan iklim investasi Indonesia melalui penyederhanaan regulasi untuk kemudahan berusaha. Berbagai instrumen pendukung seperti aspek pengawalan investasi, insentif usaha dan asistensi di lapangan akan terus digiatkan oleh BKPM.
