Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti gaya hidup mewah di kalangan anggota Polri yang kerap menjadi perbincangan masyarakat. Dia pun berpesan agar anggota Polri bisa mempunyai kepekaan, apalagi kondisi ekonomi global sedang tidak baik.
Mulanya Presiden Jokowi mengatakan bahwa sekarang ini ada 66 negara di posisi rentan, lalu ada 345 juta orang dari 82 negara masuk dalam kekurangan pangan akut.
Berkaca dari hal tersebut, dia mengingatkan pejabat tinggi Polri dari Kapoloda hingga Kapolres agar bisa memiliki sense of crisis yang sama.
"Ini semua Kapolda, Kapolres pejabat utama Polri harus tahu keadaan posisi begini. Harus mengerti sehingga punya sense of crisis yang sama. Hati-hati dengan ini, hati-hati," ungkap Presiden Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Pati Mabes Polri, Kapodla dan Kapolres se-Indonesia di Istana Kepresidenan, Jumat (14/10/2022).
Maka dari itu, Presiden Jokowi mengingatkan masalah gaya hidup agar di situasi yang sulit ini bisa direm. Sehingga tidak muncul kecemburaan sosial akibat gaya hidup dari anggota Polri tersebut.
"Saya ingatkan masalah gaya hidup, lifestyle, jangan sampai disutuasi yang sulit ada letupan sosial karena ada kecemburuan sosial ekonomi. Hati-hati saya ingatkan namanya Kapolres, Kapolda, seluruh namanya pejabat perwira tinggi negerem total masalah gaya hidup," ucap Jokowi.
Baca Juga: Kepercayaan Masyarakat ke Polri Menurun, Presiden Jokowi: Kasus Sambo Bikin Runyam!
Lebih lanjut, PresidenJokowi secara khusus juga agar anggota Polri tidak mempunya sikap merasa gagah lantaran memiliki mobil mewah hingga motor besar.
"Jangan gagah karena merasa punya mobil bagus atau motor gede bagus. Hati-hati saya ingatkan," imbau mantan gubernur DKI Jakarta tersebut.
Ia tak memungkiri sering mendapatkan laporan terkait gaya hidup mewah oleh anggota Polri. Semisalnya mengenakan kendaraan mewah, sepatu bermerek mahal hingga baju yang dikenakan saat bertugas.
Baca Juga: Isu Reshuffle Kembali Menguat, NasDem: Itu Hak Prerogatif Presiden
"Saya terlalu banyak mendapatkan laporan, sehingga kembali lagi gaya hidup urusan kecil-kecil tetap itu bisa mengganggu kepercayaan kepada Polri. Urusan tadi mobil, motor gede, urusan remeh temeh, sepatunya apa, bajunya apa dilihat masyarakat sekarang ini. Itu harus kita mengerti, dalam situasi dunia keterbukaan," sebut Presiden Jokowi.
"Teknologi sekarang menyebabkan interaksi sosial berubah total, sosial media bisa mengabarkan bukan hanya tv, media cetak, online, pribadi kita bisa menjadi surat kabar, bisa menjadi media setiap saat mengabarkan perilaku kita sehari hari kaya apa meskipun sembunyi sembunyi," tambahnya.
