Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengatakan bahwa pihaknya enggan mempersoalkan sinyal dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan melakukan reshuffle kabinet.
Bagi NasDem, reshuffle merupakan hak prerogatif dari Presiden Jokowi. Karena tidak ada orang yang bisa mencampuri ataupun mengetahui kapan reshuffle dilakukan.
“Sekali lagi kalau persoalan reshuffle itu, itu adalah hak prerogatif presiden. Jadi hak prerogartif presiden, sehinnga tidak ada orang yang bisa mencampuri atau yang tahu kapan mau dilakukan reshuffle,” kata Ali kepada wartawan, Jumat (14/10/2022).
Kabar reshuffle mencuat usai Partai NasDem yang merupakan salah satu pendukung dari Presiden Jokowi mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden pada 2024 mendatang.
Ditekankan Ali, apapun keputusan Presiden, NasDem selalu melihat bahwa reshuffle itu tidak didasari dengan kemarahan atau kebencian. Namun reshuffle itu adalah kebutuhan organisasi.
Baca Juga: Dipanggil Presiden Jokowi, Pejabat Polri Dilarang Bawa Hp hingga Tongkat Komando
“Jadi ketika kemudian dilakukan reshuffle, maka kita tidak bisa menerjemahkan bahwa karena A, B, C, D. Itu pasti, pertimbangan NasDem adalah pertimbangan kebutuhan organisasi, kebutuhan pemerintah,” tegasnya.
Lebih lanjut Ali berucap bahwa posisi NasDem akan terus mendukung pemerintahan Presiden Jokowi hingga tahun 2024. Sehingga ada atau tidaknya menteri dari NasDem di dalam kabinet, Ali enggan mempersoalkan.
Baca Juga: Ditangkap Bareskrim, Penggugah Ijazah Jokowi Sudah Jadi Tersangka Penistaan Agama
“Ada atau tidak ada perwakilan NasDem di pemerintahan, itu tidak ada perubahan komitmen Partai NasDem,” sebutnya.
Adapun tiga menteri Jokowi dari NasDem yaitu Menteri Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dan Menteri Komunikasi dan Informasi Johnny G Plate.
