Isu kocok ulang atau reshuffle di Kabinet Indonesia Maju semakin mencuat. Beberapa nama dikabarkan telah dipanggil oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), salah satunya tokoh muda yang merupakan Ketua Umum Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (NU) Witjaksono.
"Iya sempat dipanggil. Saya sudah beberapa kali dikusi dengan Pakde (Jokowi). Saya sudah kenal sama Pakde sudah cukup lama, sudah dari 2015," ujar Witjaksono saat dikonfirmasi Indozone, Senin (19/4/2021).
Hanya saja dia tak merinci kapan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo dilakukan. Witjaksono hanya menuturkan apa saja yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut, salah satunya membahas mengenai ekonomi. Dimana sesuai dengan jabatannya yang diemban saat ini yakni Ketum Serikat Nelayan NU.
"Kita membahas soal ekonomi sih. Saya kan memang pengusaha dan tokoh NU, jadi memposisikan mengenai NU bagaimana, terus kemudian ekonomi bagaimana. Intinya begitu," tuturnya.
Baca Juga: Sebelum Kembali ke USA, Pangeran Harry Sempat Ngobrol Tatap Muka dengan Pangeran Charles
"Karena jalur saya memang pengusaha multinasional, jadi bicara soal investasi, bicara mengenai rencana perkembangan ekonomi di Indonesia," imbuhnya.
Di samping itu, Witjaksono menerangkan jika Serikat Nelayan NU saat ini sudah mempunyai pengurus di 27 wilayah dan 335 pengurus cabang kabupaten/kota di Indonesia. Jika diberikan amanah dia pun siap untuk bekerja secara all out.
"Sehingga apabila kita diberikan amanah pak presiden, kita siap kerja all out untuk masyarakat. Utamakan kepentingan nasional melalui pemberdayaan masyarakat bawah," bebernya.
Diketahui sebelumnya isu reshuffle mencuat usai Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menyetujui digabungkannya Kementerian Riset dan Tekonologi (Kemenristek) bersama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Kemudian pemerintah bakal membentuk Kementerian Investasi.
Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar menyebut Presiden Jokowi bakal melantik Menteri baru. Setidaknya akan ada dua menteri yang disebutkan bakal dilantik oleh Kepala Negara.
