Penampilan Yovania Asyifa Jami enggak ada yang berbeda seperti mahasiswi kebanyakan. Tapi siapa sangka ia penyintas gangguan jiwa. Aktivis BEM Universitas Indonesia ini sempat viral karena video TikTok-nya di tahun 2021 lalu.
Ia menceritakan jika dirinya pernah jadi pasien rumah sakit jiwa tapi berhasil lolos masuk Universitas Indonesia. Bukan tanpa alasan Yovania bersuara lewat platform media sosialnya tersebut.
Ia merasa risih dengan orang-orang yang membuat lelucon dan stigma negatif kepada ODGJ (Orang Dalam Gangguan Jiwa) dan RSJ.
"Aku enggak menyangka kalau video itu bakal viral. Aku hanya menyampaikan keresahanku saja," ujar Yovania Asyifa Jami kepada Tim IDZ Creators.
Lebih lanjut, Yovania menganggap ODGJ sama dengan sakit lainnya yang membutuhkan perawatan untuk sembuh. Usai viral, Yovania akhirnya hingga aktif membuat konten tentang kesehatan mental di TikToknya.
Sebagai penyintas gangguan jiwa, perjuangan Yovania memang panjang. Ia mengalami gangguan jiwa ketika SMA. Kesadarannya hilang dan kerap mengalami halusinasi serta delusi. Penyebabnya kerena kesedihan yang mendalam akibat orang tuanya berpisah.
Ditambah ia kerap jadi bahan bully-an di sekolah yang membuatnya trauma. Yovania yang enggak pernah curhat ke siapapun dan selalu memendam perasaannya bertahun-tahun akhirnya meledak.
Lalu akhirnya ia dimasukkan oleh keluarganya ke RSJ Duren Sawit, Jakarta Timur. Selama 21 hari dirawat intensif hingga sekarang ia masih dalam penanganan psikiater dan rutin mengkonsumsi obat-obatan.
Putri bungsu dari dua bersaudara yang berdomisili di Bekasi ini mengalami unspecified bipolar disorder, dimana kondisi kejiwaan yang membuat seseorang mengalami perubahan mood yang ekstrim.
Perjuangan untuk mencapai cita-citanya berkuliah pun banyak mendapat halangan. Yovania yang sering juara kelas ini ditolak 3 universitas negeri. Namun akhirnya ia lolos dan diterima di Fakultas Vokasi jurusan Hubungan Masyarakat, Universitas Indonesia pada 2020.
Selain membuat konten di media sosial, ia sering membuat webinar dan jadi pembicara di berbagai tempat. Penerimaan lingkungan sekitar yang positif akan kehadirannya membuatnya ia mulai bisa membangun kepercayaan diri.
Yovania ingin menghapus stigma negatif kepada para penyintas agar mereka bisa berkembang. Ia juga membuktikan bahkan penyintas ODGJ juga bisa berprestasi dan meraih mimpi.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.
