Jatuh bangun dalam membangun usaha bukan hal yang aneh dalam dunia bisnis. Hal ini juga yang dialami oleh Ratih Wulandari Del Valle atau Wulandari Bing Slamet yang membangun bisnis kuliner di New York, Amerika Serikat.
Wulan menceritakan, sebelum sukses bisnis seperti saat ini, ia juga mengalami proses pasang surut dalam memulai bisnisnya. Awalnya pada 2016, ia mencoba berjualan sate dan jus alpukat namun ternyata usahanya gagal.
Enggak patah semangat, ia terus mencoba hal baru. Salah satunya mencoba membuat proposal dengan merek dagangnya 'Jakarta Munch' ke salah satu festival outdoor terbesar di Amerika.
"Akhirnya proposal Jakarta Munch diterima," kata Wulan kepada Tim Z Creators, Susi Fatimah.
Sejak saat itu, banyak motivasi dan support positif datang kepadanya untuk terus mengembangkan 'Jakarta Munch'. Kakak dari artis Ayudia Bing Slamet ini pun akhirnya rajin mengikutkan brand dagangnya ke acara-acara besar seperti Japan Festival, New York City Wine Food Festival dan lain-lain.
Hingga akhirnya 'Jakarta Munch' mulai banyak dikenal publik.
Perjuangan Wulan tidak sia-sia, 'Jakarta Munch' yang semula berjualan di stand, kini sudah memiliki cabang baru di food hall besar di tengah Times Square, New York City. Ia awalnya ragu saat mendapat tawaran membuka cabang di lokasi tersebut, namun akhirnya ia memutuskan untuk mengambil kesempatan emas ini.
"Antara enggak siap dan takut, tapi dengan berbagai consideration, aku putuskan. Yes! Lets dive in deeper! Dan Alhamdulillah ini keputusan yang tepat," katanya.
Pada 20 September 2022 lalu, 'Jakarta Munch' resmi launching cabang baru di food hall Times Square, New York City. Wulan mengaku senang dan terharu melihat respon warga lokal dan turis atas kehadiran ‘Jakarta Munch’ di tengah-tengah Times Square dengan menyajikan makanan-makanan Indonesia.
"Mereka happy banget ada Jakarta Munch. Walaupun banyak yang kepedesan, tapi mereka happy. Terlebih mereka tahu makanan Jakarta Munch semua dibuat fresh from scratch. Jadi banyak komen bilang "It taste so good and so fresh". Karena memang, sambal kita pun homemade. Dan lucunya, banyak customer dari street food pop-up kita datang ke sini bawa teman-temannya untuk makan. Sweet banget," kata Wulan.
Baca Juga: Sulit Cari Makanan Indonesia di Amerika, Cucu Bing Slamet Cuan Bisnis Kuliner di New York
Wulan mengatakan, omzet ‘Jakarta Munch’ bisa mencapai di atas $3.000 (Rp47.202.000) dalam satu hari. Namun jika cuaca sedang enggak bagus karena hujan, angin, salju atau badai omzetnya $600 (Rp9.440.000) per hari. Hal ini enggak terlepas dari faktor cuaca, sebab New York memiliki empat musim (winter, spring, summer, fall).
Enggak sampai di sini, Wulan juga berencana terus mengembangkan bisnisnya ke kota atau state lain. Namun saat ini, ia masih fokus pada dua restoran miliknya di New York City.
"Yang pasti buka dua restoran di New York dalam waktu bersamaan itu enggak mudah. Challenging banget, tapi seru dan yang bikin bahagia banget itu antusiasme dari para customer kita sehabis makan makanan Jakarta Munch. Priceless!" Tuturnya.