Berawal dari banyaknya sampah anorganik di sekolah, khususnya bungkus makanan dari styrofoam, dua orang siswa MAN 2 Ponorogo, berinisiatif membuat Bahan Bakar Alternatif Ramah Lingkungan (B2ARL) dari styrofoam.
Mereka adalah Indana Milatisalma dan Anggita Ramadhani yang berhasil mendapatkan medali perak dalam ajang 'Indonesia Invention International Expo 2022'. Selain menggunakan styrofoam, dalam pembuatan B2ARL kedua siswa ini juga menggunakan kulit jeruk sebagai zat aditif yang dapat meningkatkan pembakaran.
Mengolah sampah pakai alat sederhana
Bahan pembuatan B2ARL karya dua siswa MAN 2 Ponorogo ini juga cukup sederhana. Selain mengolah sampah, alat yang digunakan juga merupakan barang bekas.
Seperti limbah kaleng biskuit, ember cat dan botol air mineral bekas. Dalam proses penyulingan minyak dari styrofoam dan kulit jeruk ini juga dilakukan dengan cara destilasi sederhana.
Langkah pertama yang dilakukan adalah memotong styrofoam menjadi bagian-bagian kecil agar mudah dimasukkan ke dalam alat destilasi. Setelah dipotong-potong, styrofoam dimasukkan ke dalam kaleng biskuit dan dicampur dengan kulit jeruk dengan perbandingan 1 : 1.
Kemudian, tutup kaleng biskuit yang telah dilubangi bagian atasnya dihubungkan dengan selang dan dimasukkan ke dalam ember yang sebelumnya telah diberi air es untuk pendinginan uap dan minyak hasil sulingan sebelum sampai ke dalam botol penampungan.
“Setelah itu dilakukan pemanasan dengan api kecil sampai minyak tersuling habis, sekitar 15 menitan,” kata Indana.
Menurut Indana, hasil sulingan minyak dari styrofoam dan kulit jeruk ini dapat digunakan sebagai pengganti minyak tanah yang memang saat ini sudah langka di pasaran. Sehingga BBM alternatif buatan siswa ini bisa digunakan untuk menyalakan peralatan yang menggunakan sumbu sebagai rambatan BBM untuk pembakaran.
“Kalau menggunakan bensin kan berbahaya, karena sangat mudah terbakar, kalau B2ARL ini lebih aman, bisa terbakar tapi enggak seperti bensin,” ujar Indana.
Dengan percobaannya ini, Indana mengajak masyarakat untuk bisa mengolah sampah-sampah anorganik yang ada di lingkungan dengan cara sederhana dan memanfaatkan berbagai peralatan yang sudah ada di rumah.
Meski dalam percobaannya ia menggunakan styrofoam, namun enggak menutup kemungkinan, sampah-sampah plastik juga bisa diolah menjadi B2ARL.
Artikel Menarik Lainnya:
- Mengejutkan! WNI Ungkap Sisi Lain Amerika, Banyak Tunawisma Hidup di Dekat Kantor Presiden
- Belajar Meracik Teh Bunga Kering ala Bangsawan Jepang di Walini By Me: Hangat dan Sehat
- Keren! Warga Indonesia Menjadi Volunteer Piala Dunia 2022 Qatar, Intip Proses Pelatihannya
- Pernikahan Unik di Ponorogo: Pengantin Mengibarkan Bendera Merah Putih, Nasionalis Banget!
- Resep Fettucini Biru, Inovasi Sajian Unik untuk Penggemar Pasta, Rasanya Khas Italia!
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.