Self isolation atau isolasi mandiri merupakan salah satu upaya melindungi diri di tengah kasus Covid-19 yang terus meningkat. Upaya ini dapat membantu memutus mata rantai penyebaran virus corona baru. Beruntung, banyak pihak yang setuju melakukan upaya tersebut secara bersama-sama.
Sejumlah sekolah dan perusahaan menerapkan kebijakan belajar atau kerja dari rumah. Bagi banyak keluarga, kebijakan tersebut bukan hanya mencegah penyebaran virus corona baru. Tetapi juga bisa menjadi momen untuk meningkatkan kedekatan antar anggota keluarga.
Menurut psikolog anak Binky Paramitha I, M.Psi, kesempatan ini bisa dimanfaatkan oleh keluarga untuk lebih memahami dan menumbuhkan rasa toleransi satu sama lain. Sebab biarpun sedang bersama-sama di rumah, masing-masing tetap punya kesibukan. Orangtua dengan urusan pekerjaan kantor dan anak dengan tugas-tugas dari sekolah.
"Anak bisa belajar toleransi melalui batasan-batasan yang perlu dipahami. Contoh ayah harus ada telekonferensi jadi anak harus bermain lebih tenang atau di ruangan lain. Bisa juga memberi tahu ini area belajar kakak, ini area main adik," ujar Binky kepada Indozone saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (19/3/2020).
Selain anak belajar toleransi, di waktu bersama yang lebih banyak ini, orangtua dapat semakin mengenal cara belajar efektif bagi anaknya. Kebanyakan orangtua hanya tahu anaknya belajar di sekolah tanpa memahami metode yang efektif.
Begitu juga dengan mata pelajaran yang disukai oleh anak. Tentunya hal ini bisa membantu meningkatkan prestasi anak karena orangtua bisa menyiapkan fasilitas sesuai kebutuhan.
"Waktu bersama yang lebih banyak ini bisa dimanfaatkan orangtua untuk mengetahui cara belajar yang efektif bagi anak dan materi yang disukai. Ini adalah kesempatan orangtua untuk mengenali lebih lanjut tentang pembelajaran yang sesuai bagi anaknya," pungkas Binky.
